Ambisi Laskar Maung Bodas untuk Melaju ke Liga 2 Tersendat, Ketum Persikabbar Ungkap Persoalannya

Geliat dunia persepakbolaan di KBB mulai menunjukkan taringnya. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah capaian prestasi yang ditorehkan tim Persikabbar yang bermarkas di Lapangan Perkebunan Panglejar Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ambisi Laskar Maung Bodas untuk Melaju ke Liga 2 Tersendat, Ketum Persikabbar Ungkap Persoalannya
Dijuluki Laskar Maung Bodas, skuat Perserikatan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Bandung Barat (Persikabbar) yang berdiri sejak 2008 silam telah menorehkan sejumlah prestasi, salah satu diantaranya sukses masuk Liga 3 Seri 1, setelah sebelumnya berada di Liga 3 Seri 2. (agus satia negara)

"Tinggal selangkah lagi, tapi kita tersendat dengan dana. Sampai saat ini kita masih mencari sponsor utama kita," tuturnya.

Ia menuturkan, apabila mengandalkan anggaran seadanya tentu pihaknya tidak bisa mengikuti event sepakbola. Namun, jika ada sponsor utama tentu bisa menjadi solusi untuk naik kelas. Pasalnya, untuk bisa melaju ke Liga 2 setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp1 miliar.

"Untuk naik ke seri 1 dari seri 2 saja, kita menghabiskan anggaran sampai Rp300 juta. Bukan uang sedikit," paparnya.

Baca Juga : Timnas Indonesia Tersingkir di Piala AFF 2022, Iwan Bule: "Tetap Tegap Garudaku!"

Ia pun meyakini, jika memiliki sponsor utama Persikabbar bisa sejajar dengan Persatuan Sepak Bola Kabupaten Bandung (Persikab) atau Persatuan Sepak Bola Kota Cimahi (PSKC) yang menjadi tetangganya.

"Kendati tersendat-sendat dengan dana, kita sudah bisa membuktikan diri naik kasta. Ya semoga saja, ada perhatian dari Pak Hengki Kurniawan (Bupati Bandung Barat) yang bisa membantu mencarikan sponsor utama," terangnya.

Dengan didorong alasan tersebut, tambah dia, pihaknya ingin beraudiensi dengan Bupati Bandung Barat dan telah mengirimkan surat kepada Bupati Bandung Barat melalui Bagian Tata Usaha (TU) Pimpinan Setda KBB.

Baca Juga : Semifinal Piala AFF 2022: Timnas Indonesia Bisa Kejar Gol Tandang dari Vietnam

"Sayangnya sampai saat ini belum ada respons. Padahal kita sangat ingin bertemu dan menyampaikan aspirasi kami kepada beliau. Mungkin beliaunya terlalu sibuk, ya," ucapnya.*** (agus satia negara)


Editor : Doni Ramdhani