BPS Jabar: Hasil ST2023 Tunjukkan Rumah Tangga Usaha Pertanian di Jabar Tumbuh 6,25 Persen

Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar) merilis data Sensus Pertanian 2023 (ST2023) Tahap I. Data rilis tersebut merupakan hasil sensus yang dilakukan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 di seluruh wilayah Jabar. 

BPS Jabar: Hasil ST2023 Tunjukkan Rumah Tangga Usaha Pertanian di Jabar Tumbuh 6,25 Persen
Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan, dalam Hasil Pencacahan Lengkap ST2023 Tahap I menunjukkan di Jabar terjadi penurunan jumlah usaha Pertanian sebesar 8,97 persen dibandingkan 2013.  (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar) merilis data Sensus Pertanian 2023 (ST2023) Tahap I. Data rilis tersebut merupakan hasil sensus yang dilakukan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 di seluruh wilayah Jabar. 

Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan, dalam Hasil Pencacahan Lengkap ST2023 Tahap I menunjukkan di Jabar terjadi penurunan jumlah usaha Pertanian sebesar 8,97 persen dibandingkan 2013. 

Hasil ST2023 mencatat pada 2023 terdapat 3,29 juta unit usaha Pertanian yang terdiri dari 3,29 juta unit Usaha Pertanian Perorangan (UTP), 619 Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan 943 Usaha Pertanian Lainnya (UTL). 

Baca Juga : DJP Jabar I dan Unisba Sepakati Pembentukan Tax Center di Kampus

"Namun, jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RUTP) hasil ST2023 yang ada di Jabar justru meningkat sebesar 6,25 persen dibandingkan 2013 menjadi 3,25 juta rumah tangga," kata Marsudijono, Senin 4 Desember 2023.

Jika disandingkan antara UTP dan RTUP, ternyata rasio UTP terhadap RUTP di tahun 2023 adalah 1,01. Dengan kata lain,  dari 100 RUTP terdapat 101  UTP. Rasio ini lebih kecil dibandingkan dengan rasio 2013 yang sebesar 1,18. Pada 2013, dari 100 RTUP terdapat 118 orang yang berusaha Pertanian perorangan (UTP). 

Dilihat dari subsektor yang diusahakan, 2,22 juta orang berusaha di subsektor Tanaman Pangan, 1,29 juta orang berusaha di Hortikultura,1,07 juta orang bergerak di Peternakan, dan 0,59  juta orang berusaha di subsektor Kehutanan.  

Baca Juga : Pos Indonesia Distribusikan Bantuan Pangan Beras Periode Desember untuk Masyarakat NTT

Padi sawah inbrida merupakan komoditas yang paling banyak diusahakan, mencakup 51,82 persen dari total seluruh UTP. Kemudian disusul oleh ayam kampung (14,72 persen), domba potong (12,54 persen) dan sengon/jeunjing/albazia (12,12 persen).

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani