Disnaker Cirebon Berikan Fasilitasi Pencari Kerja Berkarir di Luar Negeri

Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memfasilitasi para pencari kerja di daerahnya untuk mengembangkan kompetensi sehingga bisa berkarir di luar negeri sebagai tenaga profesional pada sektor formal.

Disnaker Cirebon Berikan Fasilitasi Pencari Kerja Berkarir di Luar Negeri
Kepala Disnaker Cirebon Novi Herdianto saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/11/2023). (ANTARA/Fathnur Rohman)

INILAHKORAN, Cirebon-Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memfasilitasi para pencari kerja di daerahnya untuk mengembangkan kompetensi sehingga bisa berkarir di luar negeri sebagai tenaga profesional pada sektor formal.
 
Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto di Cirebon menjelaskan, peluang berkarir di luar negeri saat ini sangat terbuka lebar khususnya di Jepang dan Korea, karena banyak perusahaan di negara itu membutuhkan tenaga kerja.
 
Selain peluangnya cukup besar, kata dia, negara Jepang dan Korea memiliki regulasi yang relatif lebih baik untuk perlindungan para pekerja.
 
Ia memastikan dalam waktu dekat Disnaker Cirebon bakal melakukan analisis agar program perekrutan tenaga sektor formal yang dikirim ke dua negara itu bisa terealisasi.
 
“Kita buat analisis untuk bisa program perekrutan di Jepang dan Korea. Karena dari segi perlindungan (pekerja) lebih baik. Mereka butuh pekerja karena lost generation di usia produktif,” katanya.
 
Semua langkah itu, tutur Novi, dilakukan untuk mendorong agar pekerja migran asal Cirebon bisa mengisi sektor-sektor formal di beberapa negara.
 
Ia menyebutkan sampai saat ini, jumlah pekerja migran asal Cirebon masih didominasi sektor domestik dan negara yang menjadi primadona tujuan para kerja adalah Taiwan.
 
“Kabupaten Cirebon ini lumbung (pekerja migran) juga. Di Jawa Barat kita peringkat kedua setelah Indramayu. Di 2022, yang teregistrasi saja 9.000 jiwa dan yang sudah penempatan di negara tujuan 7.000 jiwa. Di 2023 ini, sampai bulan Oktober 5.000 yang teregistrasi,” ucap dia.
 
Meskipun jumlah pekerja migran di sektor formal masih sedikit, Novi optimis pencari kerja asal Cirebon memiliki keterampilan yang cukup untuk menangkap peluang pekerjaan itu.
 
“Pekerja sektor formal persentasenya cukup sedikit dan masih didominasi perempuan. Tapi seiring berjalannya waktu pekerja laki-laki juga banyak. Kita dorong penyiapan dan diarahkan untuk pekerjaan formal,” katanya.
 
Ia menambahkan Disnaker Cirebon berkomitmen memperbaiki sistem penyaluran pekerja migran Indonesia asal daerahnya, agar berjalan benar dan sesuai aturan.
 
Hal itu sebagai bentuk perlindungan bagi para pekerja migran selama mencari nafkah di negara lain. “Saat ini kita fasilitasi dengan baik calon pekerja migran atau pekerja migran yang sudah di negara tujuan,” ucapnya.*** (antara)


Editor : JakaPermana