GPM Siapkan 10 Ton Beras SPHP, Ribuan Warga Cimahi Serbu Gudang Bulog

Ribuan warga dari sejumlah wilayah di Kota Cimahi rela antre di halaman Gudang Bulog, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan sejak pukul 08.00 WIB pagi untuk bisa mendapatkan beras murah dalam kegiatan GPM

GPM Siapkan 10 Ton Beras SPHP, Ribuan Warga Cimahi Serbu Gudang Bulog
INILAHKORAN, Cimahi - Ribuan warga dari sejumlah wilayah di Kota Cimahi rela antre di halaman Gudang Bulog, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan sejak pukul 08.00 WIB pagi untuk bisa mendapatkan beras murah dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara serentak di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan Inilahkoran di lapangan, antrean warga yang ingin mendapatkan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram.
"Saya dari rumah jam 08.00 pokoknya. Tapi, cuma dapat berasnya 1 pack isinya 5 kg. Tapi, segini juga bersyukur alhamdulilah bisa dapat beras murah," kata salah seorang warga Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Djuwariah (60), Senin 1 April 2024.
"Intinya saya kebantu dengan GPM ini. Mudah-mudahan gak susah lagi nyari beras," sambungnya.
Berbeda dengan Djuwariah, Sukaesih (59) warga Kelurahan Leuwigajah ini datang ke GPM untuk membeli kebutuhan pokok lain.
"Kalau saya gak ngantri beras jadi gak dapat kupon. Saya dari Leuwigajah. Saya mah beli minyak, cabai dan tomat," katanya.
Sukaesih mengaku bersyukur lantaran dengan adanya kegiatan pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Idul Fitri ini lantaran sangat membantu kebutuhan sehari-hari dirinya.
"Alhamdulillah, ini sangat membantu buat kebutuhan lebaran," ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Arifin mengatakan, hari ini merupakan kegiatan GPM yang digelar secara serentak di semua kabupaten/kota di Jabar dan dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
"Untuk tingkat Provinsi Jabar dilaksanakan di Kota Cimahi, yakni di Bulog dan Perumahan Melong," kata Arifin
Arifin menjelaskan, GPM ini merupakan wujud hadirnya pemerintah dalam rangka 
menyediakan bahan pokok untuk masyarakat dan harganya memang di bawah harga pasar.
"Kalau kita lihat tadi, posisi kebutuhan beras juga cukup tinggi dan nanti teman-teman Bulog bakal menyediakan sesuai dengan stok yang ada," jelasnya.
Arifin menyebut, kegiatan GPM akan kamu lakukan sampai dengan H-2 sebelum lebaran dan untuk besok ada sekitar 6 kabupaten/kota di 7 lokasi.
"Setiap hari pasti akan ada GPM secara total untuk bulan suci Ramadan ini kita melaksanakan sekitar 70 kali di semua kabupaten/kota," sebutnya.
"Hari ini yang di truk ada 10 ton beras untuk di sini saja (Bulog). Namun, untuk Melong dan kabupaten/kota lain beda," sambungnya.
Terkait harga di pasaran berdasarkan data dari BPS menyebut harganya sudah turun. Hanya saja, kalau harga sudah naik itu kadang susah turun. Tapi, kalau turun memang kondisinya turun.
"Hanya kalau kembali ke posisi harga awal itu yang agak susah. Tapi kecenderungan turunnya sudah," ucapnya.
"Tadi teman-teman dati Biro Ekonomi melakukan monitoring harga gabah sebesar Rp 6.000. Artinya sudah mulai turun lagi dari Rp 8.000, Rp 7.000 dan sekarang Rp 6.000," sebutnya.
Arifin memastikan mulai ada sebagian wilayah di Jawa Barat yang panen dan puncaknya terjadi pada bulan April, Mei dan Juni 2024.
"Biasanya ada di wilayah Pantura. Secara nasional, ketersediaan pangan kata Mentan aman. Kemudian juga kita melihat di Jabar stok di Bulog juga ada," ujarnya.
Bahkan, sambung Arifin, hasil dari panen pun Insyaallah sudah ada. 27 kabupaten/kota ada kegiatan GPM ini. Sedangkan, untuk besok, GPM bakal dilaksanakan hanya di 6 kabupaten/kota dan digelar di 7 lokasi. 
"Salah satunya yang menarik di Jabar kita kolaborasi dengan Gojek. Khusus, untuk para pengemudi Go-Jek itu lima hari, mulai tanggal 1 April, akan setiap hari mula dari 150 orang. Ada subsidi dari perusahaan Go-Jek. Itu mereka kita bikinkan paket, mereka beli dan ada subsidi Rp 20-25 ribu dari Go-Jek," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : Ahmad Sayuti