Harga Beras di Indramayu Merangkak Naik

Harga beras di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Kenaikan diprediksi sejumlah pedagang hingga awal tahun depan. Kenaikan harga beras terutama terjadi di tingkat pedagang. Di Kecamatan Indramayu

Harga Beras di Indramayu Merangkak Naik
INILAH, Indramayu- Harga beras di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Kenaikan diprediksi sejumlah pedagang hingga awal tahun depan. 
Kenaikan harga beras terutama terjadi di tingkat pedagang. Di Kecamatan Indramayu, beras premium kualitas satu dihargai Rp265 ribu/karung. Setiap satu karung berkapasitas 25 kilogram.
 
"Atau, kalau per kilogramnya seharga Rp10.600," ungkap salah seorang pemilik kios beras di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Jana.
 
Dia menyebutkan, harga beras premium kualitas satu sebelumnya Rp260 ribu/karung atau Rp10.400/kg. Sementara, beras medium seharga Rp9.200-Rp 9.700 per kilogram untuk pembelian karungan dan beras berkualitas di bawah medium sekitar Rp8.700/kg untuk pembelian karungan.
 
Menurutnya, harga beras mulai naik sekitar awal bulan ini. Pada bulan-bulan sebelumnya, harga beras masih terbilang stabil.
 
Kenaikan harga beras dianggapnya lumrah mengingat petani kini sudah tak lagi panen. Musim tanam berikutnya pun belum dimulai. Gabah-gabah yang beredar di tengah masyarakat pun merupakan simpanan milik petani, tanpa gabah-gabah baru.
 
"Biasanya harga beras naik sampai Februari tahun depan, karena saat itu masa panen dimulai lagi," cetusnya.
 
Sementara diketahui, kenaikan harga beras kini bersamaan dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani. Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang mengungkapkan, harga gabah simpan atau setara gabah kering giling (GKG) di tingkat petani saat ini rata-rata mencapai Rp6.000-Rp6.200 per kilogram.
 
"Harga itu naik tipis dibanding beberapa bulan sebelumnya yakni Rp5.800-Rp 6.000 per kilogram," ujarnya.
 
Ketimbang bulan yang sama pada tahun sebelumnya, lanjut dia, kenaikan harga gabah saat ini tak signifikan. Akhir tahun lalu, harga gabah di tingkat petani bisa mencapai Rp6.800-Rp 7.000 per kilogram.
 
Tingginya harga gabah pada akhir tahun itu disebabkan berakhirnya masa panen raya gadu dan belum dimulainya musim tanam rendeng. Dia menyatakan, kenaikan harga gabah yang tak signifikan itu tak lepas dari kebijakan impor beras oleh pemerintah.
 
"Impor beras oleh pemerintah membuat harga gabah petani menjadi tertekan," tandasnya.


Editor : inilahkoran