Ini Kata Kepala SMKN 15 Bandung tentang Hardiknas 2021

Sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme.

Ini Kata Kepala SMKN 15 Bandung tentang Hardiknas 2021
Kepala SMKN 15 Bandung, Rini Ambarwati. (istimewa)

INILAH, Bandung - Sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme.

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia setiap 2 Mei, untuk memperingati kelahiran dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara.

Untuk memperingati Hardikanas, salah satu Kepala SMKN 15 Bandung, Rini Ambarwati mengungkapkan, Ki Hajar Dewantara menjadi salah satu tonggak pendidikan di Indonesia, dimana beliau memiliki taman pendidikan, bahwa sekolah itu harus menyenangkan dan tempat kolaborasinya banyak orang, sehingga sekolah itu harus jadi tempat yang dirindukan oleh setiap siswa.

Baca Juga : Hijabfest Special Ramadan, Upaya Bangkit di Tengah Pandemi

"Jadi mereka datang ke sekolah bukan hanya sekadar belajar tentang ilmu pengetahuan saja, tapi belajar yang lain, termasuk juga tentang kehidupan. Nah, sekarang kan lagi digalakan oleh Kemendikbud itu adalah program penggerak, misalnya sekolah penggerak, guru penggerak, jadi mudah-mudahan ini menjadi perbuhan atas pendidikan kita yang selama ini stagnan. Jadi dengan adanya penggerak ini, program Kementrian ini mengacu kepada pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara," papar Rini, Minggu (2/4/2021).

Menurut dia, yang harus dikembangkan melalui Hardiknas ini adalah bukan hanya sekadar diperingati atau juga bagaimana mengimplementasikan pendidikan yang sesungguhnya, sehingga pendidikan itu menjadi bermakna.

"Saya pernah menulis di Facebook (FB), anak-anak datang ke sekolah itu bukan hanya kebutuhan tentang belajar, tapi mereka mungkin dorongan dari orang tua harus sekolah, harus ikut dengan teman-temannya biar sama dengan yang lain hanya formalitas. Jadi tidak bermakna diadakan di sekolah hanya mengugurkan kewajiban bagi seorang siswa, tapi harapan kita belajar itu merupakan kebutuhan dari seseorang, sehingga dia keluar dari dirinya sendiri dia mencari, bukan memaksa tapi betul-betul ingin belajar," pungkasnya. (okky adiana)

Baca Juga : 49 Desa di Kabupaten Bandung Siap Gelar Pilkades Juli 2021 Mendatang


Editor : suroprapanca