Kemendag Dorong Pelaku Usaha Maksimalkan Pasar Inggris Pasca-Brexit

Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk memaksimalkan pasar Inggris pasca-Brexit, atau keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa.

Kemendag Dorong Pelaku Usaha Maksimalkan Pasar Inggris Pasca-Brexit
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk memaksimalkan pasar Inggris pasca-Brexit, atau keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa, dengan peningkatan ekspor untuk tiga produk perkebunan RI yakni kopi, teh, dan kakao.

“Kopi, teh, termasuk kakao, adalah hal-hal yang diinginkan oleh buyer, terutama di pasar Inggris. Saya kira ini menjadi sebuah keharusan agar produk kita mendapatkan akses yang cukup baik sehingga penjualannya juga akan meningkat,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan saat menghadiri seminar web bertajuk ‘Strategi Peningkatan Perdagangan Produk Kopi, Teh, dan Kakao ke Pasar Inggris’, Kamis.

Kasan menyampaikan, pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap perekonomian hampir di seluruh negara, tanpa terkecuali Inggris, namun, dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Inggris, maka Indonesia perlu menangkap peluang pemulihan ekonomi di Inggris.

Baca Juga : Rudy Gunawan Imbau Masyarakat Garut Lapor Pajak Lebih Awal

“Dengan pelonggaran-pelonggaran PSBB yang terjadi dan pemulihan ekonomi, menjadi sebuah peluang bagi pelaku usaha untuk memaksimalkan pasar Inggris,” ujarnya.

Menurut dia, selain hal-hal yang bersifat tarif, beberapa persoalan terkait tantangan non tarif juga perlu diperhatikan, di antaranya yakni masalah lingkungan, hingga yang tidak kalah penting adalah cerita atau filosofi dari produk yang dipasarkan.

Kasan menambahkan, sebagai negara yang masuk dalam empat besar penghasil kopi dunia, pelaku usaha di Indonesia juga didorong untuk meningkatkan ekspor komoditi kopinya ke Inggris Raya.

Baca Juga : Meski Turun, Realisasi Investasi Jabar Tetap di Atas Target Nasional

“Kita masih banyak kesempatan, karena dari data yang ada, kita masih kalah dengan Vietnam sebagai pemasok kopi ke Inggris,” katanya.

Halaman :


Editor : suroprapanca