Kementerian PUPR Lanjutkan Penanganan Delapan Danau Kritis

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan penanganan delapan danau kritis guna mengembalikan fungsi tampungan air.

Kementerian PUPR Lanjutkan Penanganan Delapan Danau Kritis
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan penanganan delapan danau kritis guna mengembalikan fungsi tampungan air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam penyelamatan danau kritis di Indonesia ditempuh melalui kegiatan struktural dan non struktural.

"Keduanya membutuhkan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi, komunitas, dan masyarakat," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga : Organisasi Wartawan di Kupang Pertanyakan Vaksinisasi bagi Jurnalis

Pada TA 2020, penanganan dilanjutkan Kementerian PUPR dengan merevitalisasi  delapan danau kritis terdiri dari enam Danau Super Prioritas yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau di Sumatera Barat, Danau Rawa Pening di Jawa Tengah.

Kemudian Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Limboto di Gorontalo, dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan. Sedangkan dua  Danau Prioritas yakni Danau Poso di Sulawesi Tengah dan Danau Sentani di Papua.

Penanganan pertama terhadap Danau Toba di Sumatera Utara pada TA 2020 telah dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake - West Region. Kemudian pelebaran Alur Tano Ponggol di Kabupaten Samosir dan dilanjutkan pada TA 2021.

Baca Juga : Gus Nabil Sebut Kebijakan Pemerintah Berdampak pada Penurunan Covid-19

Kedua Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat juga dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake - West Region. Ketiga Danau Rawa Pening di Jawa Tengah dengan volume tampung 48,15 juta m3 dan luas 1.850 hektar.

Halaman :


Editor : suroprapanca