Ketersediaan Pupuk Subsidi Mudahkan Musim Tanam Gadu

Sejumlah petani di Kabupaten Subang mulai mengolah lahan pertaniannya kembali. Meski sebagian petani baru selesai panen, mereka biasa melanjutkan mengolah tanah tanpa jeda panjang. 

Ketersediaan Pupuk Subsidi Mudahkan Musim Tanam Gadu
net

INILAH, Bandung - Sejumlah petani di Kabupaten Subang mulai mengolah lahan pertaniannya kembali. Meski sebagian petani baru selesai panen, mereka biasa melanjutkan mengolah tanah tanpa jeda panjang. 

“Memasuki musim tanam gadu dari hujan ke kemarau ini, sebagian petani Subang langsung mulai olah tanah. Sebulan ke depan, kebutuhan pupuk akan terus meningkat,” kata Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Subang Otong Wiranta, Rabu (14/4/2021).

Dia menuturkan, panen kali ini terjadi secara bertahap di Subang. Sekitar 30% petani sudah mulai melakukan olah tanam. Mereka pun mulai memesan pupuk ke kios-kios. Sejumlah petani di Kecamatan Dawuan mulai mendatangi kios untuk membeli pupuk. Para petani tersebut bisa tersenyum lega. Sebab pupuk dipastikan tersedia. 

Baca Juga : CIPS: Indonesia-Australia Bisa Menjadi Pemain Besar F&B Tingkat Global

Seperti terpantau di Kios Hans Tani Jaya, Dawuan Subang. Para petani setempat mulai mendatangi pengecer pupuk resmi itu untuk memesan pupuk subsidi. Juherdi (37), petani asal Desa Dawuan Kaler itu memesan pupuk urea di kios tersebut. 

“Setelah medapat kartu tani, saya bisa membeli pupuk subsidi yang sudah tersedia. Harganya juga terjangkau,” kata Juherdi yang memiliki kartu tani dan terdaftar dalam sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK). 

Selain itu ada juga Asmail (70). Ini merupakan kali kedua memesan pupuk subsidi melalui mekanisme e-RDKK. Tahun lalu, dia mengaku mendapat panen berlimpah karena memperoleh pupuk dengan mudah. 

Baca Juga : 1.000 Insan Pupuk Kujang Ikuti Dosis Pertama Vaksinasi Covid-19

“Kemarin saya baru selesai tandur. Hari ini saya memesan pupuk urea untuk (diaplikasikan) dua pekan lagi,” kata Asmail yang kali ini sedang menanam padi varietas Wulung di sawahnya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani