Kota Bandung Berhentikan Sementara PTM di 14 Sekolah, Ini Alasannya

Pemkot Bandung menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di 14 sekolah berbagai tingkatan SD,SMP,SMA SMK dan SLB karena adanya kasus Covid.

Kota Bandung Berhentikan Sementara PTM di 14 Sekolah, Ini Alasannya
Petugas melakukan penyemprotan desinfektan di salah satu ruangan kelas di Kota Bandung. Pemkot Bandung menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di 14 sekolah karena adanya paparan Covid-19 terhadap siswa dan tenaga pendidik.

Ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam upaya meminimalkan risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah pada masa pelaksanaan pembelajaran tatap muka. "Jangan sampai PPKM Level 2 di Kota Bandung menjadi euforia yang berlebihan. Ayo tingkatkan terus protokol kesehatan, tunda dulu liburan, rekreasi, maupun berkunjung ke tempat-tempat yang ramai, karena hal tersebut berpotensi menyebabkan penyebaran virus," katanya.

Sebelumnya dari hasil pelacakan di sekolah, sebanyak 54 siswa dan tenaga pendidik di Kota Bandung terpapar Covid-19. Temuan tersebut, diketahui setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melakukan tes acak PCR kepada 2.179 orang di sejumlah sekolah.

"Total tes acak PCR untuk mereka yang melaksanakan PTM terbatas sudah keluar. Dari total 2.179 yang kita tes, ada 54 siswa dan guru terkonfirmasi Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rosye Arosdiani, Jumat 22 Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Soal Blunder Persib, Ini Kata Robert Alberts Jelang Lawan PSIS Semarang

Dikemukakan dia, dari jumlah siswa dan tenaga pendidik yang terpapar tersebut didominasi siswa. Sebabnya, dalam melakukan tes acak PCR Covid-19 di setiap sekolah, diikuti 30 siswa dan tiga orang tenaga pendidik dalam satu satu kali pelaksanaannya. "Dari perbandingan tersebut, sample kepada siswa lebih banyak dibandingkan guru. Begitu juga untuk hasil dari 54 yang terpapar Covid-19 didominasi siswa," ucapnya.

Rosye menyebut, ada 11 sekolah yang ditemukan lebih dari lima persen siswa dan tenaga pendidik terkonfirmasi Covid-19. Bagi mereka yang terpapar, disarankan untuk menghentikan kegiatan PTM terbatas hingga pelacakan selesai dilakukan.

"Temuan kasus aktif Covid-19 pada pelaksanaan PTMT tidak ada gejala yang terlihat. Bahkan, rata-rata semua yang terkonfirmasi terlihat sehat seperti biasanya. Mereka yang terpapar melakukan isolasi mandiri. Hingga saat ini kita terus melakukan 3T yakni Tracing, Testing, dan Treatment," ujar dia.***


Editor : inilahkoran