Menyapa Kepedihan dengan Kasih Sayang

RUMI menjelaskan, ada dua selubung yang mungkin menumpulkan kerinduan kita dan mengaburkan pandangan kita ke jalan pemenuhan diri, yakni kesehatan dan kekayaan.

Menyapa Kepedihan dengan Kasih Sayang
Ilustrasi/Net

RUMI menjelaskan, ada dua selubung yang mungkin menumpulkan kerinduan kita dan mengaburkan pandangan kita ke jalan pemenuhan diri, yakni kesehatan dan kekayaan.

Semua selubung lain adalah turunan dari keduanya. Kecuali jika kita bisa benar-benar terjaga, selubung-selubung ini akan menghalangi kita menjadi seorang salik.

Saat kesehatan kita bugar dan prima, kita merasa tak tergoyahkan. Saat kita merasa aman dalam kekayaan, kekuasaan, atau situasi dan kondisi kita saat ini, kita merasa tak terkalahkan.

Baca Juga : Istri, Jadilah Tempat Pereda Gejolak Hati Suami

Ini bisa menjerumuskan kita ke dalam kedangkalan dan kemandekan. Segala pembicaraan tentang alam gaib tampak jauh, tak relevan, dan bahkan mengganggu pada saat ini.

Namun, apabila selubung itu terkoyak karena tiba-tiba kesehatan mengalami gangguan atau keamanan seseorang lenyap, sesuatu terbangun dalam diri kita dan kita pun merindukan makna yang lebih dalam.

Kita mulai mencari pertolongan dari Sumber Yang Lebih Tinggi. "Tolonglah aku," kita memohon, "Aku tidak bisa melakukan ini sendirian."

Baca Juga : Cinta Membuatnya Melepas Harta

Bisakah kita terbangun menuju pemenuhan kehidupan kita secara lebih dalam? Bisakah kita menyadari kerinduan kita, menyapa kepedihan kita dengan pemahaman dan kasih sayang seraya mengizinkan kepedihan itu membuat kita menjadi manusia sejati.

Halaman :


Editor : Bsafaat