Minat Baca di KBB Rendah, Sonya Fatmala Dorong Budaya Literasi 

Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat (Jabar) menuai keprihatinan sejumlah pihak. Sebab, bakal berdampak negatif terhadap masyarakat. Khususnya, di tengah gempuran era digitalisasi saat ini.

Minat Baca di KBB Rendah, Sonya Fatmala Dorong Budaya Literasi 
Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat (Jabar) menuai keprihatinan sejumlah pihak. Sebab, bakal berdampak negatif terhadap masyarakat. Khususnya, di tengah gempuran era digitalisasi saat ini./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Rendahnya minat baca masyarakat Jawa Barat (Jabar) menuai keprihatinan sejumlah pihak. Sebab, bakal berdampak negatif terhadap masyarakat. Khususnya, di tengah gempuran era digitalisasi saat ini.
Sebelumnya, Bunda Literasi Jawa Barat (Jabar), Atalia Praratya menyebut, berdasarkan data yang diperolehnya minat baca masyarakat Jawa Barat masih sangat rendah. Namun, sudah ada peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Awal tahun 2020, minat baca itu 8 poin. Namun, sekarang sudah 9 poin. Hal itu menunjukkan bahwa yang selama ini kita lakukan ada peningkatan, tapi tentunya tidak cukup," ujarnya.
Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Menyikapi persoalan rendahnya minat baca tersebut, Bunda Literasi KBB, Sonya Fatmala mengajak seluruh masyarakat KBB agar lebih peduli terhadap pendidikan. Khususnya, bagi keluarga di rumah dengan cara menumbuhkan minat baca.
"Keluarga di rumah memainkan peran penting dalam tumbuh dan berkembang anak-anak," katanya kepada wartawan.
Ia menyebut, budaya literasi merupakan ujung tombak penerus bangsa untuk menumbuhkan generasi cerdas dan berwawasan luas.
"Pasca pandemi COVID-19 banyak kegiatan yang terkendala, salah satunya pendidikan," sebutnya.
Selain anak dan remaja, sambung dia, orang dewasa juga harus mampu membudayakan membaca yang baik agar bisa mengetahui sumber dari fakta yang benar dan nyata.
Menurutnya, untuk menghidupkan minat literasi di wilayahnya masing-masing, para penggiat literasi diundang untuk dilibatkan  membangun taman bacaan bersama masyarakat yang menarik.
"Kedepannya bunda literasi bisa berkolaborasi dengan para penggiat literasi di wilayahnya, menghidupkan perpustakaan yang dianggap membosankan dan sepi pengunjung menjadi diminati dan ramai," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana