Pengaruh Dosa Besar terhadap Keislaman Seseorang

SYAIKH Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya: Apa hukumnya melakukan sebagian perbuatan maksiat, terutama dosa-dosa besar, dan apakah ada pengaruhnya terhadap keislaman seseorang?

Pengaruh Dosa Besar terhadap Keislaman Seseorang
Ilustrasi/Net

Tetapi ia berada di bawah kehendak Allah subhanahu wa taala, jika Dia menghendaki, Dia mengampuninya. Dan jika Dia subhanahu wa taala menggendaki, Dia menyiksanya berdasarkan perbuatan maksiat yang dia mati dalam melakukannya, kemudian Dia subhanahu wa taalamengeluarkannya dari neraka. Tidak ada yang kekal selama-lamanya di sana selain rang-orang kafir. Kemudian setelah selesai siksa Allah subhanahu wa taala yang diberikan kepadanya, Allah subhanahu wa taala mengeluarkannya dari neraka ke surga. Ini adalah pendapat Ahluh Haq. Pendapat ini berdasarkan riwayat-riwayat mutawatir dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, berbeda dengan pendapat Khawarij dan Mutazilah, dan Allah subhanahu wa taala berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [Qs. An-Nisa 48 dan 116]

Allahsubhanahu wa taala menggantungkan atas kehendak-Nya selain dosa syirik.

Baca Juga : Anak Kecil Belum Matang Akalnya, Maafkanlah Mereka

Adapun orang yang mati atas syirik besar, maka dia kekal di neraka dan surga diharamkan atasnya, karena firman Allah subhanahu wa taala:

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." [Al-Maidah : 72]

Dan firmanNya:

"Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam neraka." [At-Taubah : 17]


Editor : Bsafaat