Raksasa Teknologi Dukung Langkah Keamanan Siber AS

Beberapa perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat telah berkomitmen untuk mendukung rencana pertahanan keamanan siber dengan menginvestasikan miliaran dolar AS.

Raksasa Teknologi Dukung Langkah Keamanan Siber AS

INILAH, Jakarta- Beberapa perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat telah berkomitmen untuk mendukung rencana pertahanan keamanan siber dengan menginvestasikan miliaran dolar AS.

Mengutip Associated Press, Kamis, Google berkomitmen untuk menginvestasikan 10 miliar dolar AS (Rp144 triliun) dalam keamanan siber selama lima tahun ke depan. Investasi ini ditujukan untuk membantu mengamankan rantai pasokan perangkat lunak dan memperluas program zero trust security.

Sementara itu, Microsoft mengatakan akan menginvestasikan 20 miliar dolar AS (Rp288 triliun) dalam keamanan siber selama lima tahun ke depan. Perusahaan juga akan menyediakan 150 juta dolar AS (Rp2 triliun) dalam layanan teknis untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan pertahanan mereka.

Baca Juga : Empat Cara Mencegah Badai Sitokin

Perusahaan teknologi lainnya seperti IBM, berencana melatih 150.000 orang dalam keamanan siber selama tiga tahun. Apple akan mengembangkan program baru untuk membantu memperkuat rantai pasokan teknologi dan Amazon akan menawarkan kepada publik pelatihan seputar pengetahuan keamanan siber.

Pada Rabu (25/8) waktu setempat, Presiden Joe Biden mengadakan pertemuan dengan para eksekutif perusahaan teknologi, termasuk eksekutif lainnya seperti perwakilan dari industri keuangan, sektor energi, pendidikan, dan asuransi.

Pertemuan di Gedung Putih tersebut membahas tentang pertahanan keamanan siber menyusul serangan ransomware pada beberapa waktu lalu yang menargetkan infrastruktur penting dan perusahaan besar, serta operasi dunia maya terlarang lainnya yang telah dikaitkan oleh otoritas AS dengan peretas asing.

Baca Juga : Internet Banking Anda Terancam Dirampok 'Joker'

Pemerintahan Biden mendesak sektor swasta untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna melindungi dari serangan siber. Biden juga menyebut keamanan siber sebagai “tantangan keamanan nasional inti” bagi AS.

Halaman :


Editor : Bsafaat