Simping, Oleh-oleh Khas Purwakarta yang Melegenda

Kabupaten Purwakarta ternyata memiliki banyak kuliner khas  yang tersohor hingga luar daerah selain Sate Maranggi. Sebut saja salah satunya, Simping. 

Simping, Oleh-oleh Khas Purwakarta yang Melegenda
INILAH, Purwakarta - Kabupaten Purwakarta ternyata memiliki banyak kuliner khas  yang tersohor hingga luar daerah selain Sate Maranggi. Sebut saja salah satunya, Simping. Penganan ringan berbentuk pipih bulat yang terbuat dari tepung tapioka ini, mungkin sampai saat ini masih menjadi primadona.
 
Keberadaan makanan ringan ini, sangat mudah dijumpai di wilayah tersebut. Terutama ketika memasuki daerah yang menjadi salah satu sentra pembuatan dan penjualannya, yakni Kampung Kaum, Jalan Baing Marzuki, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta Kota. 
 
Tempat ini, hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari kantor pemkab. Bagi mereka yang gemar berwisata kuliner dan oleh-oleh, mungkin tak ada salahnya untuk mampir ke wilayah ini.
 
Tak hanya di kawasan tersebut, para perajin makanan ringan inipun menyebar hampir di seluruh wilayah. Misalnya, di Kecamatan Pasawahan dan Wanayasa. Apalagi, saat ini Simping kembali merajai daftar oleh-oleh khas Purwakarta, selain Sate Maranggi dan kerajinan kriya khas Plered.
 
Di Kampung Krajan RT 04/02, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, ada seorang perajin Simping yang berhasil membuat penganan yang melegenda di Purwakarta itu lebih beraneka. Sri Nurhayati, begitulah biasanya warga dikampung itu menyapa.
 
Dia sedikit membuat perbedaan Simping yang diproduksinya ini dengan simping yang ada di Kampung Kaum. Perbedaannya, yakni dari ketebalan, tekstur serta rasanya.
 
"Kalau citarasa dan bentuknya sama saja dan tidak menghilangkan ke khasannya. Cuma, Simping yang dibuat di kami lebih tebal dan teksturnya lebih renyah," ujar Sri saat berbincang dengan INILAH, belum lama ini.
 
Sri menjelaskan, Simping yang diproduksinya ada berbagai varian rasa. Di antaranya, rasa kencur, kelapa, keju, dan cabai. Dalam pembuatan makanan ringan ini, perasa yang digunakan pun dari bahan alami. Dari mulai kencur, jahe, wijen dan lainny. Jadi, Simping buatannya ini tak menggunakan zat perasa kimia buatan pabrik.
 
Dia menambahkan, Simping buatannya ini banyak dipesan oleh konsumen dari berbagai daerah. Seperti, dari Subang, Bogor, dan Karawang. Bahkan, tak jarang makanan yang bentuknya pipih bulat ini dipesan oleh penggemarnya untuk di bawa ke Makassar, Sulsel serta ke Abu Dhabi dan Malaysia.‎ 
 
Sementara itu, belum lama ini Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, menegaskan akan lebih memajukan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) di wilayah ini. 
 
Mengingat, denyut perekonomian masyarakatnya melalui UMKM telah berkembang. Apalagi, saat ini peluang UMKM ini sangat besar, karena sektor pariwisata di Purwakarta sedang tumbuh pesat. "Warga Purwakarta harus menangkap peluang tersebut, wisatawan itu pasar yang potensial," ujar Anne.
 
Pihaknya, telah memproyeksi ke depan Purwakarta menjadi pusat buah tangan atau oleh-oleh. Salah satu upayanya, yakni dengan memperbanyak Galeri-galeri Menong yang siap menjajakan oleh-oleh hasil buah tangan masyarakatnya.
 
Tak hanya itu, pihaknya pun akan berupaya mendorong pengembangan industri kreatif masyarakat supaya lebih berkembang. Misalnya, pelaku usaha simping, dodol, dan tape atau peuyeum itu. Supaua nantinya, produk UMKM khas Purwakarta itu tersedia di galeri tersebut. 


Editor : inilahkoran