Uu Ruzhanul Ulum Resmikan Pesantren Lansia di Ciparay

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan pesantren lanjut usia (Lansia) di griya Lansia di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.

Uu Ruzhanul Ulum Resmikan Pesantren Lansia di Ciparay
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan pesantren lanjut usia (Lansia) di griya Lansia di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung./Dani Rahmat Nugraha
INILAHKORAN,Soreang- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan pesantren lanjut usia (Lansia) di griya Lansia di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
Pesantren lansia yang berada di griya Lansia milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani para penghuni griya Lansia.
"Pemprov Jabar memberikan layanan tak hanya bersifat duniawi saja. Tapi sesuai visi Jabar lahir batin juara, maka Lansia pun tetap kami berikan pendidikan ukhrowi. Ini sangat penting, karen mungkin saja saat mudanya tidak pernah belajar agama, belum bisa baca Al Quran, solatnya belum bisa dan tidak paham ilmu ukhrowi disini diberikan dengan nama pesantren Lansia," kata Uu usai meresmikan Pesantren Lansia Griya Lansia di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Rabu 26 Oktober 2022.
Dikatakan Uu, dengan adanya pesantren Lansia ini diharapkan terdapat kesimbangan antara kehidupan duniawi dan ukrowi. Apalagi, para Lansia ini telah melang melintang menjalani kehidupan. Tentunya, usia yang panjang ini merupakan anugrah dan kenikmatan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Yakni dengan cara mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
"Jadi kalau ada orang tua yang tidak diurus, menyantuni Pemprov Jabar siap menerima menyantuni diberbagaj mess dan griya. Disini ada 150 orang kemudian yang lainya ada dibeberapa tempat lainnya di Jabar," ujarnya.
Dikatakan Uu, pesantren Lansia ini menjadi inovasi yang bagus. Semoga dapat diikuti oleh para Bupati dan Walikota di Jabar. Pendidikan ukhrowi, kesehatan dan kesejahteraannya.
"Pemprov Jabar didukung oleh Bupati dan Walikota memperhatikan orang tua. Tujuannha Lansia sehat lahir batin. Lansia berdaya dan sejahtera," katanya.
Namun, lanjut Uu, meskipun ada panti dan griya untuk Lansia, seorang anak sebaiknya tidak memasukan orang tuanya ke tempat tersebut. Karena sejatinya merawat orang tua adalah kewajiban anak-anaknya. Dosa hukumnya seorang anak menelantarkan orang tuanya.
"Bukanlah anak yang baik kalau orang tuanya diberikan ke panti. Justru menjadi tawasul, untuk menjadi orang sukses, orang hebat itu dengan doa orang tua. Kita juga sebagai anak kita harus bahagia kalau masih punya orang tua, kemudian merawatnya. Di tempat seperti ini hanya untuk Lansia yang tidak punya keluarga dan terlantar,"ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar, Dodo Suhendar menambahkan, selama ini pelayanan terhadap Lansia mungkin lebih kepada fisik, ekonomi dan sosialnya saja. Setelah dilakukan pemetaan, ternyata para Lansia ini memerlukan layanan spiritual keagamaan. Dari hasil pendataan, masih ada para Lansia yang belum dapat membaca Al Quran, ada yang solatnya bolong-bolong. Serta ada juga yang punya keinginan untuk solat namun belum bisa bacaannya.
"Jadi kita coba polanya disesuaikan pendidikan pesantrennya ini. Diharapkan mampu berdoa aktivitas sehari-hari baca AlQuran kemudian solatnya bagus dan  kehidupan agamanya meningkat," katanya.(rd dani r nugraha).***


Editor : JakaPermana