Angka Stunting Kota Bogor Turun Drastis, Terbanyak di Kecamatan Tanah Sareal

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, beberapa waktu lalu telah digelar stunting summit, untuk menyampaikan kegiatan, dan strategi yang telah dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kota.

Angka Stunting Kota Bogor Turun Drastis, Terbanyak di Kecamatan Tanah Sareal
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, beberapa waktu lalu telah digelar stunting summit, untuk menyampaikan kegiatan, dan strategi yang telah dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kota.
INILAHKORAN, Bogor - Komitmen dan konsistensi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menurunkan angka stunting sudah terbukti dari total 2.363 yang terdata stunting pada Agustus 2023, saat ini tersisa 1.849 anak.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, beberapa waktu lalu telah digelar stunting summit, untuk menyampaikan kegiatan, dan strategi yang telah dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kota.
"Tentunya TPPS yang bersinergi dengan stakeholders, dan mitra kerja lainnya untuk mewujudkan Kota Bogor Zero New Stunting. Kami juga memberikan penghargaan kepada beberapa pihak, terutama di wilayah yang selama ini sudah bahu-membahu dan bertekad menurunkan stunting di Kota Bogor. Berdasarkan data yang dicapai, penurunan angka stunting di Kota Bogor sangat luar biasa. Bahkan merupakan salah satu kota yang penurunanya angkanya paling tinggi di Jawa Barat," ungkap Dedie kepada wartawan pada Kamis 21 Maret 2024.
Dedie melanjutkan, angka stunting di Kota Bogor itu sebelumnya 2.363, saat ini tinggal tersisa 1.849, dan ini masih terus diupayakan dalam satu dua bulan ke depan akan terjadi penurunan lagi yang lebih signifikan.
"Alhamdulillah nantinya akan menjadi banchmark untuk bagaimana penurunan stunting untuk kota lain. Indikator untuk menentukan apakah bayi masuk kategori stunting atau tidak, adalah dengan menimbang berat dan tinggi badan, yang biasanya dilakukan pada saat penimbangan," tutur Dedie.
Dedie menjelaskan, salah satu penanganya tentu dengan penambahan makanan bergizi, atau makanan gizi tambahan seperti telur, susu, vitamin yang disumbang dari berbagai donatur, termasuk Pemkot Bogor, yakni program Peduli Stunting Melalui Telur (Penting-Lur). Targetnya zero stunting dan ini tekad Pemkot Bogor mencanangkan zero stunting, jangan ada stunting baru tujuannya untuk mendukung prevalensi target pemerintah pusat di angka14 persen pada 2024.
"Atas hal itu, saya meminta agar penanganan stunting dilakukan secara bersama-sama dan melibatkan berbagai stakeholder," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor Annas Rasmana mengatakan, Pemkot Bogor saat ini terus mengejar capaian 15 persen atau 14 persen pada 2024 dari posisi saat ini 18,6 persen jumlah kasus suntunting di Kota Bogor. Karena memang ada beberapa strategi yang tidak bisa dilakukan oleh SKPD dan harus seluruh, salah satunya Penting-Lur, karena melibatkan seluruh PNS di Kota Bogor.
"Dengan hasil keputusan tersebut, program Penting-Lur akan dimulai kembali pada Februari hingga Juli 2024 ini. Untuk tahun 2023 keterlibatan swasta dalam membantu penanganan stunting juga banyak tercatat ada 68 perusahaan. Ya, tentunya perusahaan swasta membantu bahan makanan seperti telur, susu, vitamin dan sebagainya. Ada juga pencerahan gizi dari ahli gizi berupa edukasi, pola asuh, dan untuk resiko stunting seperti ibu hamil juga ada bantuan pencegahan resiko stanting," tutur Annas.
Ia menjelaskan, adapun, untuk penghargaan kategori penurunan angka stunting tertinggi diraih oleh Kecamatan Tanah Sareal, kategori kolaboratif terbaik diraih Kecamatan Bogor Barat, kategori responif terbaik Kecamatan Bogor Timur, terakhir kategori inovatif terbaik dirah Kecamatan Tanahsaral.
Terpisah, Camat Tanah Sareal, Aditya Bhuana Karana menuturkan, pihaknya rutin menggelar rapat tim percepatan penurunan stunting bersama unsur kelurahan dan puskesmas SeKecamatan Tanah Sareal, ada sebanyak 338 kilogram telur setiap minggunya untuk di Kecamatan Tanah Sareal. Strategis inovasi juga dilakukan secara masif.
"Diantaranya di kelurahan Cibadak ada program Gerakan Memberi Asupan Biskuit dan Susu Atasi Stunting (Gemas Besti), kelurahan Kebon Pedes program inovasi nya Bondes Peduli Stunting (Bonteng), kemudian Kelurahan Kedung Jaya dengan program Ayo Minum Susu Hilangkan Stunting (Amisu Hiling)," ungkap Adit kepada INILAHKORAN di Bigland Hotel Bogor pada Kamis 24 Maret 2024.
Adit membeberkan, untuk kelurahan Kedung Waringin ada Selasa Makan Ikan Kembung (Selambung, untuk Sukadamai ada Setiap Hari Minum Susu (Samisu), Kelurahan Mekarwangi ada Kader Peduli Stunting (Kapasitas), kelurahan Kayu Manis ada Satu Hari Dua Telur (Sedulur).
"Kemudian di kelurahan Kencan ada Sadinten Saendok (Saten Sasendok), Sukaresmi programnya Setiap Hari Dahar Telur (Sedulur), kelurahan Kedung Badak program Minum Susu Setiap Sabtu (Missu Tu) dan terakhir Kelurahan Tanah Sareal ada inovasi Jum'at Stunting makan telur (Juser). Alhamdulillah bisa menurunkan cukup signifikan dengan program yang bergulir," pungkasnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana