Antisipasi Turunnya PAD dari PKB, Pemprov Jabar Genjot Sektor Pariwisata

Guna mengantisipasi turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jabar dari pajak kendaraan bermotor (PKB), Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin mengaku tengah fokus menggenjot sektor pariwisata.

Antisipasi Turunnya PAD dari PKB, Pemprov Jabar Genjot Sektor Pariwisata
Bey Machmudin mengatakan, PKB sebagai penyumbang terbesar PAD Jabar harus segera disiasati dengan mencari lini baru, agar bila transisi dari energi fosil ke energi hijau berjalan cepat. Maka besar kemungkinan APBD Jabar akan turun. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Guna mengantisipasi turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jabar dari pajak kendaraan bermotor (PKB), Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin mengaku tengah fokus menggenjot sektor pariwisata.

Bey Machmudin mengatakan, PKB sebagai penyumbang terbesar PAD Jabar harus segera disiasati dengan mencari lini baru, agar bila transisi dari energi fosil ke energi hijau berjalan cepat. Maka besar kemungkinan APBD Jabar akan turun.

Belum lagi adanya wacana perubahan perhitungan pembagian dana bagi hasil (DBH) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) antara Pemprov Jabar dengan pemerintah kota/kabupaten, yang kabarnya bakal dilaksanakan pada 2025 kelak. Juga turut akan memengaruhi PAD, sebab diprediksi bakal kehilangan pendapatan sekitar Rp1,8 triliun.

Baca Juga : BMKG Minta Pemprov Jabar Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem Guna Sukseskan Pemilu 2024

"Kita harus mulai mikir dari PAD, potensi pariwisata itu karena selama ini PKB (jadi andalan). Kalau sudah bergeser ke mobil listrik semua, motor listrik semua bagaimana? Antisipasi dari sekarang, jangan sampai kebingungan sendiri mencari sumber PAD," ujar Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 30 Januari 2024.

Oleh karena itu kata dia, kolaborasi dengan sejumlah pihak harus dilakukan, termasuk pelaku industri wisata hotel seperti Bobocabin. Salah satunya untuk menggenjot pariwisata Ciayumajakuning, sekaligus memassifkan okupansi BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka.

"Tadi ketemu Bobocabin intinya saya ingin pariwisata di Jawa Barat berkembang dan ingin mendengar pendapat anak muda atau yang memiliki visi kekinian. Intinya saya minta, coba dimana yang menarik dan kalau bisa tempat wisata menarik wisatawan dari luar Jabar jadi menggunakan pesawat. Saya minta fokus di Ciayumajakuning. Karena tujuan untuk BIJB supaya tetap hidup," ucapnya.

Baca Juga : Pemprov Jabar Siap Realisasikan Target Investasi Rp250 Triliun di 2024

Termasuk tiga rute anyar yang dibuka PT KAI, yakni KA Papandayan Ekspres relasi Garut-Gambir (PP), KA Pangandaran relasi Banjar-Gambir (PP) dan KA Malabar, dengan harapan mampu mengakomodir kebutuhan mobilitas daerah wisata Jabar.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani