Pemprov Jabar Siap Realisasikan Target Investasi Rp250 Triliun di 2024

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Muhammad Taufiq Budi Santoso optimistis dan siap, pemerintah provinsi (Pemprov) mampu merealisasikan target investasi sebesar Rp250 triliun di 2024 ini.

Pemprov Jabar Siap Realisasikan Target Investasi Rp250 Triliun di 2024
INILAHKORAN, Bandung - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Muhammad Taufiq Budi Santoso optimistis dan siap, pemerintah provinsi (Pemprov) mampu merealisasikan target investasi sebesar Rp250 triliun di 2024 ini.
Maka dari itu Taufiq memastikan, Pemprov Jabar bakal menyiapkan iklim yang kondusif agar investor mau masuk dan berinvestasi di Jawa Barat. Salah satunya memudahkan pelayanan perizinan supaya pemilik modal tertarik berinvestasi.
"Kita ditargetkan untuk meningkatkan investasi di Jabar antara Rp247 triliun sampai Rp250 triliun. Maka dari itu akan berupaya sekuat tenaga, khususnya seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat memberikan pelayanan perizinan investasi ini," ujarnya di sela acara Bewara Jawa Barat (BEJA) volume 2 bertajuk West Java Investment Report 2023 and Economic Outlook 2024, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 30 Januari 2024.
Taufiq menambahkan, berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi fokus Jabar pada investasi ada empat, yakni peningkatan investasi infrastruktur, pariwisata, hilirisasi dan teknologi. Sebab lanjut Taufiq, menjadi penting bagi pemerintah daerah untuk mendorong, memfasilitasi, dan menyiapkan iklim kondusif bagi investasi.
"Karena kalau kita lihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sebetulnya investasi itu bagian yang penting selain konsumsi pengeluaran pemerintah, kemudian juga ekspor dan impor," kata Taufiq di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Dalam usaha memuluskan pencapaian target investasi tersebut, Pemprov Jabar pada tahun 2024 ini menggenjot pembangunan dan pengoptimalan berbagai infrastruktur sebagai upaya dalama menarik investor dan mengembangkan investasi di Jawa Barat.
"Sehingga ke depan, bagaimana menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ini dengan infrastruktur yang ada, yang memang memiliki kualitas dan kapasitas yang baik, sehingga angkutan barang dan penumpang bisa berjalan dengan layak dan bisa mengakses lokasi pertumbuhan ekonomi," ucap Taufiq.
Untuk pembangunan yang terus dikebut, kata Taufiq, di antaranya penyediaan tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah di Nambo, Legoknangka, Cirebon Raya, dan Bekasi-Karawang-Purwakarta.
"Kita juga sedang menyiapkan perkeretaapian perkotaan di metropolitan Bandung, ini kita bisa pastikan pendanaannya, apakah itu nanti blended finance antara KPBU dengan sumber pendanaan APBN dan APBD, ini juga sedang kita siapkan," ujarnya.
Lalu, beberapa infrastruktur lainnya yang menjadi pendorong perekonomian tengah disiapkan, termasuk bagaimana mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi outlet dan inlet dengan menggunakan penerbangan atau transportasi udara. Selain itu optimalkan Pelabuhan Patimban untuk transportasi laut yang mudah-mudahan ini juga menjadi outlet dan inlet bagi Jawa Barat," katanya.
Untuk pembangunan infrastruktur, kata Taufiq, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengembangkan mekanisme pendanaan, untuk kegiatan infrastruktur ini tentunya bersama-sama dengan pihak dunia usaha dengan masyarakat.
"Untuk kita bisa menciptakan apa yang sudah diamanatkan oleh pemerintah pusat dan juga untuk mengembangkan lapangan kerja, mengembangkan kegiatan ekonomi yang ada di Jawa Barat ke depan," katanya menambahkan.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Nining Yulistiani mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya sekuat tenaga bersama seluruh kabupaten dan kota khususnya dalam memberikan layanan dalam perizinan untuk investasi.
"Untuk Jawa Barat ini ada empat hal yang kemudian menjadi fokus untuk peningkatan investasi kita, yakni infrastruktur, kemudian pariwisata, hilirisasi dan renewable dan juga investasi berbasis teknologi, karena banyak juga investasi industri padat modal masuk di Jawa Barat," terangnya.
Dia melanjutkan, pada 2023 lalu target investasi yang dipatok BKPM untuk Pemprov Jabar sebesar Rp188,03 triliun. Namun berhasil direalisasikan hingga Rp210,6 triliun.
"Ini berarti 112 persen dari target yang ada dan ini merupakan capaian tertinggi di Jabar. Posisi untuk 2024 kami perkirakan, estimasinya karena dengan target pemerintah pusat Rp1.650 triliun maka apabila melihat data statistik selama ini Jabar biasanya mendapatkan sekitar 14-15 persen dan itu kalau dinominalkan sekitar Rp247 triliun sampai Rp250 triliun untuk target 2024. Walaupun ini belum dirilis oleh BKPM," paparnya.
Nining mengaku optimistis, target tersebut mampu direalisasikan. Terlebih dengan sinergitas dan kolaborasi, salah satunya Bank Indonesia perwakilan Jawa Barat diharapkan mampu mendulang target yanh diberikan.
"Semuanya enggak akan mungkin kami selesaikan, berapapun targetnya apabila tidak ada kolaborasi, komunikasi dengan berbagai pihak," imbuhnya.
Dia melanjutkan, Pemprov Jabar sudah memetakan potensi investasi yang dapat ditawarkan kepada investor. Sekaligus mempromosikan, agar mampu menarik minat investasi untuk masuk di Jawa Barat.
"Kami juga melakukan pengawasan terhadap realisasinya, karena ini penting sekali untuk mendapat angka pastinya. Realisasi yang ada pada saat itu. Teman-teman baik provinsi maupun kota/kabupaten bersinergi terus untuk mendapatkan data riil, juga upaya meningkatkan investasi agar target masing-masing tercapai," tandasnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti