Bank bjb Terus Kembangkan Sinergi dan Kolaborasi Melalui Skema Kelompok Usaha Bank

Bank bjb terus berkomitmen mengembangkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satu skemanya melalui pengembangan kelompok usaha bersama (KUB).

Bank bjb Terus Kembangkan Sinergi dan Kolaborasi Melalui Skema Kelompok Usaha Bank
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi memberikan paparan di hadapan Forum Redaktur terkait sinergi dan kolaborasi melalui skema kelompok usaha bersama (KUB) pada kegiatan Media Gathering di Kabupaten Bogor, Jumat 12 Agustus 2022

"Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi agar bisa bersaing di industri perbankan. Bank bjb yang telah sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama,” tegas Yuddy. 

Pelaksanaan KUB dengan Bank Bengkulu serta sesama BPD lainnya di Indonesia merupakan upaya bersama memajukan ekonomi bangsa. Selain itu, merupakan upaya pengembangan bisnis bank bjb yang tidak hanya beroperasi di lingkup regional Jabar dan Banten, tetapi juga lingkup nasional, melengkapi jaringan kantor cabang bank bjb yang telah berada di 14 provinsi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, menambahkan, sinergi dengan skema KUB yang dilakukan BPD merupakan langkah pintar karena mampu memaksimalkan berbagai potensi dan peluang di sektor perbankan, walaupun didasari dengan POJK yang menyaratkan pemenuhan modal inti minimal.

Baca Juga : Triwulan II 2022, bank bjb Cetak Laba Rp1,49 Triliun

Kebutuhan KUB, juga terkait sinergi di tengah tren besar dunia perbankan menuju digitalisasi. BPD hendaknya mengantisipasi perubahan yang sedang terjadi, terutama dalam persaingan perbankan digital. Persaingan dalam perbankan digital tersebut membuka peluang pemenang persaingan yang baru, namun harus didukung dengan permodalan yang kuat.  

"Industri perbankan sudah sangat kompleks dan kebutuhan utama bank digital ya ekosistem serta infrastruktur teknologi informasinya, artinya membutuhkan modal besar. Saya kira peluang KUB yang ditawarkan oleh bank bjb dengan berbagai potensi sinergitas lainnya yang mengikuti, dapat menjadi sebuah solusi," ucap Piter.

Disampaikan Piter, dengan modal yang terbatas, untuk ijin pengembangan alat pembayaran pun akan sulit mendapat restu dari regulator. Namun, jika bersinergi bersama bank bjb dalam skema KUB, pengembangan tersebut bisa menggunakan izin yang sudah dimiliki bank bjb, sekaligus memanfaatkan berbagai infrastruktur, teknologi informasi dan knowledge yang sudah dimiliki bank bjb.***

Baca Juga : Bansos PKH Tahap 3 Cair, Cek Daftar Nama Penerima Bansos dari Kemensos di Sini

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto