Belajar Bahasa Isyarat Bikin Awet Muda

INILAH, Depok - Bahasa isyarat rupanya memiliki manfaat yang amat penting bukan hanya bagi masyarakat disabilitas, tetapi juga bagi masyarakat dengar.

Belajar Bahasa Isyarat Bikin Awet Muda
Ilustrasi
INILAH, Depok - Bahasa isyarat rupanya memiliki manfaat yang amat penting bukan hanya bagi masyarakat disabilitas, tetapi juga bagi masyarakat dengar.
 
Bagi masyarakat tuli, fungsi utama bahasa isyarat tentu saja sebagai alat komunikasi baik antara sesama masyarakat tuli ataupun dengan masyarakat dengar. 
 
Tapi bagi masyarakat dengar, bahasa isyarat rupanya dapat meningkatkan kemampuan visual secara optimal. Selain itu, meningkatkan konsentrasi dengan mempelajari bahasa isyarat melalui penglihatan bukan pendengaran. 
 
Juru bahasa isyarat asal Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Silva Tenrisara Pertiwi Isma mengatakan, ada juga manfaat berbahasa isyarat membuat seseorang lebih sehat dan awet muda. 
 
"Karena sehari-harinya menggunakan gerakan tangan, tubuh, kepala, dan ekspresi wajah," katanya dalam wawancara melalui WhatsApp belum lama ini. 
 
Perempuan yang akrab disapa Silva ini melanjutkan, komunikasi antara masyarakat tuli dan dengar sangat penting supaya dari interaksi yang terjadi lahir hubungan yang saling membuka komunikasi, wawasan, dan menghilangkan stigma tentang tuli.
 
Dia juga berharap masyarakat tuli semakin banyak mendapatkan kesempatan yang sama dengan yang lainnya terutama di dalam aspek ketersediaan lapangan pekerjaan dan dunia pendidikan. 
 
Saat ini lazim diketahui banyak masyarakat tuli yang masih menganggur. Di samping itu kurikulum pendidikan bagi mereka pun masih dinilai rendah, seperti contohnya sistem pengajaran yang masih kurang maksimal karena minimnya pengetahuan bahasa isyarat dan budaya tuli yang dibutuhkan mereka. 
 
Usaha untuk pemenuhan hak-hak masyarakat tuli, kata Silva, sudah mulak berjalan. Misalnya, mengajak Badan Bahasa bekerja sama dalam mengadakan seminar dan sosialisasi bahasa isyarat. 
 
Selain itu mereka juga menyelenggarakan sosialisasi bahasa isyarat di kampus UI, beberapa titik di Jakarta, dan daerah-daerah lainnya dengan mengundang perwakilan dinas setempat, lalu ikut serta dalam Kongres Bahasa Indonesia XI dengan harapan agar ada perumusan hasil kongres terkait bahasa isyarat. 
 
"Ekspektasinya tentunya bahasa isyarat bisa digunakan di seluruh aspek kehidupan, termasuk di lingkunagn keluarga dengan anak tuli. Juga, bahasa isyrat dapat digunakan di lingkungan pendidikan formal," kata Silva. 


Editor : inilahkoran