BNPB Sebut Mudik Bisa Sebabkan Tsunami Covid-19

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak semua elemen untuk bisa memberikan pemahaman tentang larangan mudik lebaran tahun ini. 

BNPB Sebut Mudik Bisa Sebabkan Tsunami Covid-19
Foto: Maman Suharman

INILAH, Cirebon - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak semua elemen untuk bisa memberikan pemahaman tentang larangan mudik lebaran tahun ini. 

Menurutnya, hal itu sejalan dengan pemerintah pusat tentang larangan mudik. Pihaknya mengingatkan, larangan mudik semata-mata untuk menghindari adanya tsunami Covid-19 pasca adanya kerumunan di kegiatan tradisi keagamaan. 

"Wabah ini media yang membawanya adalah manusia. Sehingga jika ada pergerakan manusia dengan status carrier bisa membawa dan menularkan ke sejumlah orang lainnya. Satu orang carrier bisa menular sampai ke puluhan orang lainnya," kata Doni usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Wilayah Jawa Barat dan Pengendalian Transformasi Masa Idul Fitri 2021 di Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021). 

Baca Juga : Komisi III Prediksi Pelaksanaan Beberapa Proyek di Kab Cirebon Tak Sesuai Harapan

Dia memberikan pemaparan secara gamblang. Menurutnya, Wujud nyata kekompakan unsur pemerintahan dalam penanganan Covid -19 mulai dari pusat hingga desa adalah kunci keberhasilan dalam memutus rantai penyebaranCcovid. Saat ini, Indonesia dalam kondisi terbaik dalam satu tahun terakhir. Beda dengan sejumlah negara lainnya yang dalam kondisi keterpaparan Covid-19 lebih tinggi dari Indonesia.

"Penyebaran Covid di Indonesia, ini lebih rendah dari sejumlah negara di dunia. Bahkan, angka kesembuhan jauh lebih banyak," jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya, angka keterpaparan rendah yang saat ini terjadi jangan sampai lengah. Hal itu, karena bisa saja dalam beberapa waktu ada kenaikan, jika lalai pada narasi yang sudah ditetapkan.  Dia mencontohkan kasus aktif di India, bisa menjadi bahan pelajaran. 

Baca Juga : Duh, Puluhan Santri di Bekasi Keracunan Saat Buka Puasa Bersama

"Padahal bulan Februari kemarin angka keterpaparan di India justru jauh di bawah Indonesia. Namun sebaliknya kini India lebih banyak lonjakannya. Ya itu tadi,  karena salah satu penyebabnya ada perkumpulan dan kerumunan adat keagamaan," ungkapnya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani