Dewan Kabupaten Cirebon Minta KWBT Ditata Ulang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, mendorong agar Kawasan Wilayah Batik Trusmi (KWBT) ditata ulang. Ini supaya manfaatnya bisa dirasakan banyak orang.

Dewan Kabupaten Cirebon Minta KWBT Ditata Ulang
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Pandi

INILAHKORAN, Cirebon - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, mendorong agar Kawasan Wilayah Batik Trusmi (KWBT) ditata ulang. Ini supaya manfaatnya bisa dirasakan banyak orang.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mewacanakan pengembangan kawasan batik Cirebon. Salah satunya di KWBT yang akan disulap seperti kawasan Malioboro Yogjakarta. Bahkan, rencana tersebut telah bergulir sejak 2017 saat Pemprov Jabar menetapkan Kawasan Metropolitan Cirebon Raya.

Perlu diketahui industri batik berperan penting bagi perekonomian nasional serta menjadi penyumbang devisa negara, karena memiliki pasar ekspor yang besar seperti di Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Baca Juga : Penuhi Kebutuhan Pendidikan, Pemkot Depok Siap Banguan 2 MTS Negeri

Terlebih, batik juga merambah menjadi berbagai bentuk fashion, kerajinan dan home decoration yang telah mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Dan Cirebon memiliki industri batik yang cukup besar dan menjadi pendongkrak kehadiran wisatawan.

Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Pandi mengatakan, meski batik Cirebon telah dikenal dan mendunia, namun sejauh ini kawasan pasar hanya dinikmati segelintir pedagang batik saja.

Menurutnya, masih banyak pedagang batik yang sepi pembeli karena wisatawan hanya berkunjung di satu showroom. Dampaknya bukan hanya dirasakan pedagang batik, tetapi juga para perajin dan UMKM sekitar.

Baca Juga : Ganjar Sowan ke Ponpes Keluarga Mbah Moen di Cirebon, Dialog Hangat Bersama Ulama-Santri

“Nasib perajin batik juga memprihatinkan. Sudah hanya mendapat upah murah, ditambah banyak dari mereka baru bisa menerima upah setelah kain batik buatannya terjual,” kata Pandi, Rabu 2 agustus 2023.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti