Dolar AS Jatuh ke Terendah Dua Minggu, Bitcoin Bidik 50.000 Dolar

Dolar jatuh ke posisi terendah dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah bergerak fluktuatif dipimpin oleh kerugian terhadap yen dan euro.

Dolar AS Jatuh ke Terendah Dua Minggu, Bitcoin Bidik 50.000 Dolar
Ilustrasi (antara)

INILAH, New York - Dolar jatuh ke posisi terendah dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah bergerak fluktuatif dipimpin oleh kerugian terhadap yen dan euro, karena sentimen risiko membaik di sesi sore di tengah kenaikan pasar saham dan saat imbal hasil obligasi AS menguat.

Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi, menuju tonggak sejarah 50.000 dolar AS. Mata uang kripto itu telah melonjak lebih dari 1.000 persen sejak Maret 2020 dan analis mengatakan perkiraan bitcoin mencapai 100.000 dolar AS tahun ini tampaknya tidak lagi dibuat-buat.

Saham-saham di Wall Street diperdagangkan lebih tinggi di sore hari. Imbal hasil obligasi naik dari posisi terendahnya karena dolar memperpanjang kerugiannya

Baca Juga : KBI: 2021, Perdagangan Berjangka Komoditi Bakal Tumbuh Siginifikan

"Pasar valas telah mengambil beberapa isyaratnya dari pasar ekuitas," kata Simon Harvey, analis senior pasar valas di Monex Eropa di London.

“Ada ekspektasi tinggi bahwa paket stimulus sebenarnya akan lebih tinggi dari yang diperkirakan. Pemerintahan Biden sedang melalui rekonsiliasi yang berarti pelepasan stimulus kurang tepat waktu tetapi paket yang lebih besar," tambahnya.

Dolar telah menguat saat Demokrat di Kongres AS bergerak ke jalur cepat untuk paket bantuan COVID-19 senilai 1,9 triliun dolar AS dari Presiden Joe Biden. Tetapi beberapa analis mengatakan pengeluaran fiskal besar-besaran dan melanjutkan kebijakan moneter Federal Reserve yang sangat longgar pada akhirnya akan menjadi hambatan besar bagi dolar.

Baca Juga : RFB Cabang Bandung Bidik Seribu Nasabah Baru

Tolok ukur imbal hasil obligasi AS 10-tahun naik mendekati tertinggi Maret 2020 pada Senin (8/2) karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat daripada banyak negara lainnya. Imbal hasil obligasi AS 10-tahun terakhir di 1,16 persen.

Halaman :


Editor : suroprapanca