Dolar AS Jatuh ke Terendah Dua Minggu, Bitcoin Bidik 50.000 Dolar

Dolar jatuh ke posisi terendah dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah bergerak fluktuatif dipimpin oleh kerugian terhadap yen dan euro.

Dolar AS Jatuh ke Terendah Dua Minggu, Bitcoin Bidik 50.000 Dolar
Ilustrasi (antara)

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya melemah 0,6 persen pada 90,54, setelah sebelumnya mencapai level terendah dua minggu.

Data pekerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat (5/2) menghentikan reli dua minggu yang telah mengangkat dolar ke level tertinggi lebih dari dua bulan di 91,60.

Shaun Osborne, kepala ahli strategi valas di Scotiabank di Toronto mengatakan kerugian dolar pada titik ini sedikit prematur, "terutama karena indikator pemosisian menunjukkan bahwa pedagang aktif terus mengurangi apa yang masih menjadi eksposur short dolar AS yang cukup signifikan."

Baca Juga : Dihantam Pandemi, Pasar Berlian Diprediksi Baru Pulih pada 2022-2024

Mata uang kripto adalah penerima manfaat terbesar dari melemahnya dolar. Bitcoin meroket di atas 48.000 dolar AS, membangun lonjakan hampir 20 persen setelah Tesla Inc mengumumkan investasi 1,5 miliar dolar AS dalam aset digital.

Yen Jepang adalah penerima manfaat utama lainnya, naik 0,6 persen terhadap dolar AS menjadi 104,69 yen. Sebelumnya, dolar jatuh ke level terendah dua minggu di 104,50 yen.

Yen semakin berkorelasi dengan imbal hasil langsung daripada sebagai indikator sentimen risiko yang luas. Korelasi bergulir 90 hari antara yen dan imbal hasil AS telah menguat secara signifikan sejak kuartal terakhir 2020.

Sementara itu, euro naik 0,5 persen menjadi 1,2104 dolar pada Selasa (9/2) naik dari level terendah dua bulan di 1,1952 dolar yang disentuh Jumat (5/2). Pound Inggris naik menjadi 1,3816 dolar, tertinggi sejak Mei 2018. Terakhir diperdagangkan naik 0,6 persen pada 1,3811 dolar. (antara)


Editor : suroprapanca