Dolar Menguat Terkerek Permintaan Mata Uang "Safe-Haven", Yen Jatuh

Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah aksi jual tajam di pasar ekuitas memicu sentimen penghindaran risiko.

Dolar Menguat Terkerek Permintaan Mata Uang "Safe-Haven", Yen Jatuh
Ilustrasi (antara)

INILAH, New York - Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah aksi jual tajam di pasar ekuitas memicu sentimen penghindaran risiko, meningkatkan permintaan untuk mata uang safe-haven, sementara yen Jepang merosot ke level terendah sejak pertengahan November karena investor menyeimbangkan kembali portofolio untuk akhir bulan.

Greenback sebagian besar diperdagangkan di kisaran sempit terhadap sekeranjang mata uang lainnya selama dua minggu terakhir, karena investor mengevaluasi apakah aksi jual yang mengirim mata uang itu anjlok hampir tujuh persen tahun lalu kemungkinan akan berlanjut.

Dolar sedikit berubah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Jumat (29/1/2021) naik 0,13 persen menjadi 90,580. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya telah menguat 1,53 persen dari level terendah tiga tahun di 89,206 yang dicapai pada 6 Januari.

Baca Juga : Saham Spanyol Berakhir "Memerah", Indeks IBEX 35 Terpental 2,21 Persen

"Orang-orang menunggu pendorong baru dan saya rasa kami belum mendapatkannya sampai bulan depan," kata Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, di New York.

Pertanyaannya adalah apakah koreksi dolar berlanjut atau berakhir, dan saya pikir berbagai prediksi masih akan keluar.

Data ketenagakerjaan untuk Januari yang dirilis Jumat depan (5/1/2021) adalah pendorong ekonomi utama berikutnya, sementara investor juga fokus pada stimulus fiskal.

Baca Juga : Saham Inggris Turun Hari Ketiga, Indeks FTSE 100 Anjlok 1,82 Persen

Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS akan bergerak minggu depan atas rencana Presiden Joe Biden untuk memberikan bantuan Covid-19 kepada warga Amerika dan bisnis yang terhuyung-huyung dari pandemi, kata para pejabat tinggi Demokrat pada Kamis (28/1/2021).

Halaman :


Editor : suroprapanca