Dolar Menguat Terkerek Permintaan Mata Uang "Safe-Haven", Yen Jatuh

Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah aksi jual tajam di pasar ekuitas memicu sentimen penghindaran risiko.

Dolar Menguat Terkerek Permintaan Mata Uang "Safe-Haven", Yen Jatuh
Ilustrasi (antara)

Yen berkinerja buruk pada Jumat (29/1/2021) bahkan ketika selera risiko memburuk, mencapai level terendah dua bulan terhadap dolar dan level terendah hampir tiga tahun terhadap franc Swiss.

Analis mengaitkan langkah tersebut dengan beberapa faktor, termasuk imbal hasil dolar atas mata uang Jepang dan perombakan portofolio akhir bulan.

Pembuat kebijakan bank sentral Jepang (BoJ) membahas manfaat dari membiarkan imbal hasil jangka panjang bergerak lebih fleksibel di sekitar target bank, ringkasan pendapat pada pertemuan Januari mereka menunjukkan pada Jumat (29/1/2021) .

Baca Juga : Saham Jerman Balik Melemah, Indeks DAX 30 Terpangkas 1,71 Persen

Beberapa langkah juga kemungkinan karena posisi jangka pendek yang besar terhadap dolar tertekan, kata Chandler. “Pasar agak rentan terhadap ini,” katanya.

Mata uang Jepang biasanya memperoleh tawaran safe-haven ketika sentimen risiko memburuk.

Dolar juga merosot ke level terendah tiga minggu terhadap yuan China di pasar luar negeri karena suku bunga jangka pendek China naik untuk hari kelima berturut-turut, melampaui batas atas koridor suku bunga bank sentral.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2132 dolar AS dari 1,2131 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3703 dolar AS dari 1,3740 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7641 dolar AS dari 0,7694 dolar AS.


Editor : suroprapanca