Harga BBM Naik Bikin Puyeng Wong Cilik Kabupaten Bandung

Harga BBM Naik Bikin Puyeng Wong Cilik Kabupaten Bandung
Ade Wibowo, salah seorang pedagang kopi asongan yang biasa mangkal di trotoar Komplek Pemerintahan Kabupaten Bandung, bercerita jika harga semua belanjaan di toko grosir langganannya kini semuanya naik lantaran harga BBM naik. 

Keluhan serupa juga dikatakan oleh salah seorang pengusaha angkot jurusan Soreang-Leuwipanjang, Muhamad Rizki. Kata dia, kenaikan harga BBM sungguh membuat mereka kelimpungan. Lantaran baru saja mereka keluar dari kesulitan gara-gara pandemiCcovid-19. Kemudian mereka juga harus bersaing secara tidak sehat dengan bus Trans Metro Pasundan (TMP) koridor 1 yang melintas ditrayek yang sama dengan angkot. Kini mereka kembali harus dihadapkan dengan kesulitan baru, yakni kenaikan harga BBM.

"Sudah penumpang semakin sepi, belum lama ini kami dipaksa bersaing dengan TMP. Eh sekarang BBM naik, saya suka kasihan kepada sopir mereka sudah kerja keras dari subuh sampai malam, namun hasilnya tetap saja kurang, bahkan setoran juga kurang," katanya.

Di sisi lain, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Bandung Franiko Imam Sagita meminta pemerintah pusat membatalkan kenaikan harga BBM ini. Sebab, kondisi perekonomian masyarakat Indonesia saat ini sedang tidak stabil. 

Baca Juga : Viral Kecelakaan Di Tamansari, Dua Orang Tewas

Pemindahan subsidi BBM ke bantuan langsung yang akan dilakukan pemerintah itu, sudah melenceng jauh dari UUD 1945. Di dalamnya mengamanatkan jika fakir miskin dan anak terlantar merupakan kewajiban negara untuk menjamin kehidupannya.

"Kami menyayangkan keputusan pemerintah. Kebijakan menaikan BBM sangat tidak berpihak kepada masyarakat miskin," katanya.*** (dani r nugraha)

Baca Juga : Viral Kecelakaan Di Tamansari, Dua Orang Tewas

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani