Ini Etika Menggunakan Klakson di Jalanan Umum
TIDAK cuma harus mematuhi peraturan lalu lintas, dalam berkendara juga ada etika yang patut diterapkan. Salah satunya adalah etika dalam menggunakan klakson di jalanan umum.
Oleh karena itu dalam membunyikan klakson tersebut ada etikanya, tidak asal pencet terus menerus dan membuat orang di sekitar menjadi terganggu.
Kapan harus membunyikan klakson
Dalam etika berkendara, untuk bisa menggunakan klakson itu Anda harus bisa memposisikan diri sendiri sebagai orang lain yang mendengar suara klakson itu.
Baca Juga : Daihatsu serahkan dua unit Gran Max ke Pemda DKI Jakarta
Layaknya orang yang berbicara, penggunaan klakson menunjukan tingkat kesopanan seorang pengendara dalam berkomunikasi dengan pengendara lain. Sebaiknya saat membunyikan klakson sebaiknya jangan sampai mengganggu pengendara lain.
Penggunaan klakson yang paling tepat adalah saat akan menyalip kendaraan lain. Cukup bunyikan klakson sekali atau dua kali dengan durasi pendek dan kedipkan lampu dim. Pengemudi di depan akan paham bila Anda akan menyalip, sehingga menjaga posisinya dan akan memberi jalan.
Bahkan klakson juga bisa menjadi ucapan terima kasih antar pengemudi ketika sudah diberi jalan oleh pengemudi lainnya.
Anda juga bisa memberi peringatan pengguna jalan lain dengan membunyikan klakson saat melewati jalur pegunungan yang berliku atau jarak pandang terbatas. Bunyikan klakson agak panjang dua kali, biasanya kendaraan dari arah berlawanan akan membalas klakson.
Halaman :