Kepesertaan KB MKJP Cimahi Masih Rendah

Hingga kini, Pemerintah Kota Cimahi mengakui tingkat kepesertaan masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB) aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih rendah. Hingga November 2018, jum

Kepesertaan KB MKJP Cimahi Masih Rendah
INILAH, Cimahi - Hingga kini, Pemerintah Kota Cimahi mengakui tingkat kepesertaan masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB) aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih rendah. Hingga November 2018, jumlah yang tercatat hanya sebanyak 23.754 pasangan.
 
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinas Sosial P2KBP3A Cimahi Rosi Desrita mengatakan, kebanyakan peserta KB itu tergolong jangka pendek.  
 
"KB MKJP untuk di Cimahi memang masih rendah. Banyaknya, mereka para peserta KB itu untuk jangka pendek,"kata Rosi, Minggu (20/1/2019).
 
Secara rinci, dia menyebutkan dari 94.823 pasangan usia subur (berumur 15-49 tahun) yang terdata hingga November 2018 jumlah peserta KB aktif yang terdata baru 74.630 pasangan. Mayoritas peserta KB itu hanya untuk jangka pendek.
 
Seperti, penggunaan KB aktif IUD sebanyak 19.743 orang, metode operasi wanita (MOW) 3.016 orang, metode operasi pria (MOP) 218 orang, kondom sebanyak 1.410 orang, implan sebanyak 777 orang, suntik sebanyak 38.989 orang, dan pil sebanyak 10.477 orang.
 
"Kepesertaan KB aktif sampai November 2018 baru 78,70%. Para peserta KB itu kebanyakan masih menggunakan KB jangka pendek. Kebanyakan suntik, pil, kondom, itu jangka pendek," ujarnya.
 
Untuk itu, Rosi menyebutkan pihaknya akan gencar melakukan edukasi masyarakat untuk ikut ke dalam program KB aktif MKJP. Selain mengandalkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), pihaknya pun dibantu Tim Penggerak Desa (TPD) Kota Cimahi untuk sosialisasi dan edukasi KB akif MKJP.
 
Sebagai catatan, tujuan program KB itu yakni untuk memperbaiki kesehatan dan kesejehatraan ibu anak dalam rangka mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia sejahtera (NKKBS). Program ini menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk.


Editor : inilahkoran