Komoditas Teh Melimpah, Jabar Butuh Generasi Milenial Jadikan Juara

Sebanyak 80% komoditas teh di Indonesia berasal dari Jawa Barat. Namun, pamor minum teh belum dapat mengalahkan kopi seiring menjamurnya coffee shop yang kerap dijadikan tempat nongkrong kawula muda. 

Komoditas Teh Melimpah, Jabar Butuh Generasi Milenial Jadikan Juara
net

INILAH, Bandung - Sebanyak 80% komoditas teh di Indonesia berasal dari Jawa Barat. Namun, pamor minum teh belum dapat mengalahkan kopi seiring menjamurnya coffee shop yang kerap dijadikan tempat nongkrong kawula muda. 

Karena itu, generasi milenial dinilai memiliki peran besar untuk mendongrak kesuksesan komoditas teh Jawa Barat. Seperti kopi yang telah diakui di level internasional. 

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Barat Dodi Firman Nugraha mengatakan penyajian teh saat ini hanya sebatas sajian minuman setelah makan. Artinya tidak diolah menjadi bermacam-macam menu seperti yang terjadi pada kopi belakang ini.

"Padahal teh juga bisa di olah sedemikian rupa seperti kopi, dengan sajian menarik dan bisa di nikmati semua kalangan," ujar Dody, Jumat (26/7/2019).

Padahal, komoditas teh di Jabar sangat melimpah dimana luas perkebunan rakyat yang dimiliki mencapai 45.253 hektare. Adapun perkebunan besar negara (PBN) di Jabar yaitu 20.618 hektare sedangkan perkebunan besar swasta (PBS) seluas 20.949 hektare. 

"Dengan jumlah produksi sebanyak 98.012 ton pada tahun 2018. Dengan demikian produksi teh di Jawa Barat cukup besar dengan bermacam-macam varietas," ungkap Dodi.

Dengan kondisi melimpahnya komoditas teh di Jabar ini, menurut dia, tinggal memaksimalkan dalam pengolahan. Sehingga akan berdampak pada harga di level petani yang turut meningkat. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani