Kompetisi Ditunda Terus, Robert: Banyak Orang Menderita

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts memastikan pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan untuk tidak menggelar Liga 1 2021-2022. Pasalnya, sejauh ini virus tersebut tidak pernah hilang dari Indonesia. 

Kompetisi Ditunda Terus, Robert: Banyak Orang Menderita
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts. (Istimewa)

INILAH, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts memastikan pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan untuk tidak menggelar Liga 1 2021-2022. Pasalnya, sejauh ini virus tersebut tidak pernah hilang dari Indonesia. 

Menurutnya, pandemi Covid-19 itu masih saja terjadi meski sudah menyerang Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Terbukti, hingga saat ini kompetisi belum bisa diselenggarakan. 

"Negara lain sudah mengambil tindakan untuk menangani ini, olahraga profesional masih bisa berlangsung meski ada Covid. Memang benar orang-orang bisa terpapar, karena Covid masih ada disana, orang masih bisa terpapar meskipun sudah melakukan segala macam upaya untuk melindungi diri dan tim," ungkap Robert saat dihubungi.

Baca Juga : Kompetisi Nggak Jelas, Pelatih Persib Tetap Yakin Juara

Pelatih asal Belanda ini mengatakan sebagai atlet profesional dan yang berkecimpung di dunia olahraga, memahami apa yang dibutuhkan untuk menghindari paparan Covid-19. Seperti disiplin dan mengukur kesehatan. 

"Kami sudah melakukan itu di turnamen yang dimana kami terpaksa untuk mengikutinya, Piala Menpora. Kami mengikuti protokol kesehatan dan izin akan diberikan. Tapi apa yang sudah kami jalankan sebagai profesional, mereka masih belum mengizinkan kami untuk memulai Liga," katanya.

Robert menilai sudah cukup banyak orang yang kehilangan harapannya. Bahkan cukup menderita lantaran kompetisi sepak bola tak kunjung bisa digelar. 

Baca Juga : Soal Latihan Tambahan, Ini Kebutuhan Zalnando

"Kami hidup di lingkungan yang punya perbedaan pandangan dengan orang di belahan dunia lain. Dan jika kami berada di sini, maka kami harus menerimanya, kami harus melanjutkan itu. Tapi diharapkan pihak otoritas bisa mendengarkan kami, karena sepak bola juga bagian dari masyarakat. Dan jangan lupa juga kami harus mengedukasi suporter, suporter yang sebenarnya, bukan yang anarkis. Kami harus mengedukasi suporter untuk membawa nama baik bukan hanya klub yang didukung tapi sepak bola Indonesia itu sendiri ketika nanti Liga dimulai. Semua harus mendukung tim dari lingkungan rumah saja hingga semua di seluruh negara ini mendapat vaksin, semua dinilai sudah aman pada suatu tempat dan perlahan orang-orang boleh ke stadion lagi. Jadi itu semua terintegrasi ketika kami memainkan lagi Liga," pungkasnya.(Muhammad Ginanjar)

Halaman :


Editor : Bsafaat