Kompleks, Asep Mulyadi Sebut Butuh Kolaborasi Bangun Kota Bandung

Anggota DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi mengakui, Kota Kembang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia memiliki persoalan yang kompleks, sehingga butuh kolaborasi dalam membangunnya.

Kompleks, Asep Mulyadi Sebut Butuh Kolaborasi Bangun Kota Bandung
Anggota DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi mengakui, Kota Kembang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia memiliki persoalan yang kompleks, sehingga butuh kolaborasi dalam membangunnya.

INILAHKORAN, Bandung - Anggota DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi mengakui, Kota Kembang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia memiliki persoalan yang kompleks, sehingga butuh kolaborasi dalam membangunnya.

Termasuk partai politik, yang memiliki peran penting melalui parlemen dalam membangun arah kebijakan pada pembangunan.

Maka dari itu, kata Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Partai Keadilan Sejahtera ini, harus ada kolaborasi bersama untuk menjalaninya.

Baca Juga : Pipa Pecah, Sejumlah Rumah di Cibangkong Lor, Gatsu Terendam Air dan Ambruk

“Jadi dalam membangun Kota Bandung yang permasalahannya cukup kompleks tidak bisa sendirian. Harus bersama-sama, kolaborasi, termasuk dengan partai politik yang ada di Kota Bandung,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Pembentukan Poros Koalisi Pemilihan Walikota Bandung Tahun 2024 yang digelar Indonesian Politics Research & Consulting, di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu 5 Juni 2024.

PKS kata Kang Asmul, sapaan Asep Mulyadi siap membuka ruang pada partai politik manapun, termasuk PDI Perjuangan pada Pilkada 2024 Kota Bandung.

“Saat ini semuanya masih dinamis, komunikasi dengan semua partai politik masih cair. Yang terpenting ada chemistry, ada kesamaan tujuan dalam menjalankan program-program untuk memajukan Kota Bandung,” ucapnya. 

Baca Juga : FOTO: Aksi Jabar Darurat Lingkungan

Kota Bandung, menurutnya, masih menghadapi sejumlah persoalan, seperti macet, banjir, harga kebutuhan pangan hingga lapangan kerja. Oleh karena itu, dia kembali menekankan jika membangun Kota Kembang tidak dapat dilakukan sendirian. 

Halaman :


Editor : JakaPermana