Limbah Peternak Jadi Masalah di KM 0 Sungai Citarum

Limbah peternak jadi masalah di KM 0 Sungai Citarum, Situ Cisanti, Kabupaten Bandung.

Limbah Peternak Jadi Masalah di KM 0 Sungai Citarum
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman/Yuliantono
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengungkapkan, masih banyak para peternak yang membuang limbah di Sungai Citarum.
Sebab itu, pihaknya bersama Satgas Sektor 1 Citarum Harum tengah mencari solusi, selain pembinaan juga pencegahan supaya peternak tidak lagi membuang limbah di Sungai Citarum. Khususnya di Sektor 1, 2, 3 dan 23.
"Salah satu yang akan kita treatment, pengolahan limbah peternak karena satu sisi masyarakat harus diayomi, lindungi. Limbah ternaknya sedang kita diskusikan, terbaiknya seperti apa. Jangka pendek, menengah seperti apa," ujar Sekda Herman usai meninjau Situ Cisanti, Minggu 9 Juni 2024.
Sebab, salah satu kontribusi tercemarnya Sungai Citarum kata dia, adalah bakteri e coli dari limbah ternak. Sehingga indek kualitas air masih di angka 50,78 poin.
"Kami akan fasilitasi pengolahan limbah, IPAL Komunal (Instalasi Pengolahan Air Limbah), ternyata butuh tempat dan pembiayaan. Tadi sudah bincang dengan Pak Kepala Divisi Regional Perhutani dan siapkan lahannya dan jajaki juga pembiayaan atau teknologi lain lebih sederhana bisa mengatasi limbah peternakan," ucapnya.
Selain itu lanjut dia, lahan kritis turut menjadi masalah di kawasan sekitar Situ Cisanti. Sebab itu, pihaknya bersama Satgas Citarum Harum akan melakukan pendekatan kultural, guna menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga sungai dari pencemaran.
"Kami akan fasilitasi coba berbicara juga dengan Perhutani dan PTP (PTPN) soal lahan. Tapi kami akan lapor ke Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri BUMN untuk lahannya," imbuhnya.
Harapannya, akselerasi mengejar indeks kualitas air Sungai Citarum ke angka 60 poin di akhir 2025 silam dapat tercapai. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana