Mahasiswa Tel-U Ciptakan Alat Pencegah Autisme dan Speech Delay pada Anak

Tim program kreativitas mahasiswa (PKM) Karsa Cipta Fakultas Informatika Telkom University (Tel-U) berhasil menciptakan aplikasi pencegah disabilitas autisme dan speech delay (PANDAS). Aplikasi ini dapat membantu diagnosis autisme dan terlambat bicara (speech delay).

Mahasiswa Tel-U Ciptakan Alat Pencegah Autisme dan Speech Delay pada Anak

INILAHKORAN,Soreang- Tim program kreativitas mahasiswa (PKM) Karsa Cipta Fakultas Informatika Telkom University (Tel-U) berhasil menciptakan aplikasi pencegah disabilitas autisme dan speech delay (PANDAS). Aplikasi ini dapat membantu diagnosis autisme dan terlambat bicara (speech delay).

Dosen Fakultas Informatika, Gamma Kosala menjelaskan, bahwa aplikasi PANDAS ini, memiliki fitur utama yakni asesmen mandiri, fitur chat untuk konsultasi. Kemudian ada fitur penerjemahan Bahasa Indonesia ke bahasa isyarat begitupun sebaliknya dan fitur akses riwayat pasien.

“Pada fitur asesmen mandiri, yang digunakan adalah asesmen DDST-II atau Denver kedua serta M-CHAT R. Asesmen DDST-II untuk identifikasi speech delay sedangkan M-CHAT R untuk identifikasi autisme," kata Gamma, di Telkom University, di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung belum lama ini.

Baca Juga : Kementerian PUPR Mulai Lakukan Pembebasan Lahan Flyover Nurtanio

Gamma menambahkan bahwa alikasi ini juga dilengkapi fitur chat langsung dengan dokter. Dimana fitur ini dapat diakses oleh pengguna untuk konsultasi ke dokter ketika diagnosis autisme atau diagnosis keterlambatan bicara anak menunjukan hasil resiko tinggi, atau ketika orang tua ingin mengkonsultasikan riwayat hasil asesmen anaknya.

“Orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter pada fitur ini sampai anak mendapatkan tindakan lanjut. Fitur chat dokter ini sudah dilengkapi dengan pesan cepat. Sebagai tambahan lain, terdapat fitur penerjemahan bahasa isyarat dengan input kamera smartphone.” ujarnya.

Fitur ini juga dapat digunakan sebagai pendukung jika asesmen anak terindikasi autism. Saat ini PANDAS masih dalam bentuk aplikasi.

Baca Juga : Bus Tubruk Pick Up di Cipatat KBB, 2 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

“Anak dan orangtua dapat mempelajari bahasa isyarat agar dapat terjalin komunikasi sedari dini, dan tingkat akurasi dari hasil terjemahan ini juga mencapai 95%. Kami masih terus kembangkan aplikasi ini, dan kedepan akan diunggah di playstrore” katanya.(rd dani r nugraha).


Editor : Ahmad Sayuti