Manusia Sangat Bakhil karena Cinta Pada Harta

DALAM Alquran Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya manusia sangat bakhil karena kecintaannya terhadap hartanya." (QS. Al-Aadiyaat: 8)

Manusia Sangat Bakhil karena Cinta Pada Harta
Ilustrasi/Net

Dengan paradigma seperti ini seseorang akan semangat berusaha meraih harta dan menyalurkannya dengan cara yang halal. Bahkan dalam surat Al-Araf ayat 32, Allah mengisyarat kan bahwa tujuan Dia menciptakan harta (perhiasan dunia) pada hakikatnya adalah untuk orang beriman.

Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui."

Maka, cinta harta atau mengejar harta tidak dapat secara mutlak dikatakan buruk. Sebab, selain cinta harta memang dasarnya adalah fitrah, diapun dapat menjadi pintu kebaikan yang banyak selama digunakan dengan benar. Imam Bukhari meriwayat kan dalam Al-Adabul Mufrad-nya, dari Amr bin Ash, dia berkata,

Baca Juga : Ketulusan Ulama, Jauh dari Hasrat Ketenaran

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan aku untuk menemuinya dengan membawa perlengkapan pakaian dan senjata. Maka aku datang menghadap beliau saat beliau sedang berwudu, lalu dia memandangiku dari atas hingga bawah. kemudian berkata, "Wahai Amr, aku ingin mengutusmu dalam sebuah pasukan, semoga Allah memberimu ghanimah dan aku ingin engkau mendapatkan harta yang baik."

Maka aku berkata, "Sungguh, aku masuk Islam bukan karena ingin harta. Tapi aku masuk Islam karena Islam dan agar aku dapat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wahai Amr, sebaik-baik harta, adalah milik orang yang saleh."

Ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ini setidaknya memberikan dua pesan kepada kita;
1. Semangat membina diri agar menjadi orang saleh dan
2. Semangat berusaha agar menjadi orang kaya

Abdullah bin Mubarak, seorang ulama besar dan zuhud, suatu hari menjamu makan orang-orang miskin, lalu setelah itu dia berkata, "Kalau bukan kalian dan orang-orang seperti kalian, saya tidak akan berdagang." Selain sebagai ulama, beliau memang terkenal sebagai pedagang besar... (Siyar Alam An-Nubala)


Editor : Bsafaat