Menkeu: Pemulihan Perekonomian Perlu Disertai Reformasi Struktural

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan melaksanakan reformasi struktural dengan memperbaiki fondasi perekonomian, baik dari sisi daya saing maupun inovasi, seiring dengan upaya pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19.

Menkeu: Pemulihan Perekonomian Perlu Disertai Reformasi Struktural
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (antara)

INILAH, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan melaksanakan reformasi struktural dengan memperbaiki fondasi perekonomian, baik dari sisi daya saing maupun inovasi, seiring dengan upaya pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19.

“Dengan demikian kita tidak hanya sekadar pulih, tapi juga pulih lebih kuat dan baik,” kata Sri Mulyani dalam Pembukaan Kongres ISEI XXI secara daring di Jakarta, Selasa.

Saat ini, pemerintah berfokus memulihkan ekonomi dengan mendorong realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mengakselerasi permintaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga : Kedepankan Ekosistem Digital, Sentuh Lirik Pasar Jabar 

“Kita terus lakukan berbagai belanja yang bisa meningkatkan permintaan termasuk belanja modal agar investasi bisa muncul,” imbuh Menkeu.

Ia mengatakan pemerintah terus menyesuaikan anggaran dana PEN dengan kondisi Covid-19. Pada awal tahun, anggaran PEN dipatok di bawah Rp400 triliun yang meningkat menjadi Rp744,7 triliun karena penyebaran Covid-19 varian delta.

“Bidang kesehatan mengalami tambahan anggaran hingga Rp214 triliun meskipun hingga Agustus realisasinya baru 35,9 persen,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga : IHSG Landai, Saham Bank BJB Layak Dibeli

Di samping itu, dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, pemerintah juga menambah dana bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat, menyalurkan subsidi listrik bagi pelanggan 450 dan 900 va, dan mensubsidi ubah pekerja yang terdampak.

Halaman :


Editor : suroprapanca