Meski PPKM Dicabut, Siswa SMPN 3 Ngamprah Tetap Konsisten Gunakan Masker

Dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat mendapat sambutan positif dari dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Meski PPKM Dicabut, Siswa SMPN 3 Ngamprah Tetap Konsisten Gunakan Masker
Dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat mendapat sambutan positif dari dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB)./Agus Satia negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat mendapat sambutan positif dari dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Salah satunya seperti di SMP Negeri 3 Ngamprah. Memasuki hari kedua sekolah, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diikuti 99 persen warga sekolahnya.
"Pasca dicabutnya PPKM para siswa menyambut antusias kegiatan belajar mengajar," kata Kepala SMPN 3 Ngamprah, Mepi kepada wartawan, Selasa 10 Januari 2022.
Meski begitu, jelas dia, penerapan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan sekolahnya tetap dilakukan guna mengantisipasi penularan COVID-19.
"PPKM-nya memang sudah dicabut, namu pandemi COVID-19 masih ada," jelasnya.
Menurutnya, yang harus dipahami penerapan prokes ini sudah berjalan selama tiga tahun dan hal itu sudah menjadi kebiasaan yang tak bisa dilepaskan.
"Karena penerapan prokes ini sudah jadi kebiasaan sehari-hari, maka anak-anak pun tak mudah untuk mencopot masker," tuturnya.
Ia mengaku, sangat bersyukur para siswa di SMPN 3 Ngamprah selalu konsisten dalam menerapkan prokes, khususnya masker.
"Terlepas ada atau tidaknya COVID-19, secara kesehatan penggunaan masker kan baik guna mengantisipasi penularan penyakit," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, pihaknya pun juga telah meminta kepada para siswa meski PPKM dicabut, fasilitas tempat cuci tangan dan lainnya harus tetap digunakan.
Disinggung terkait langkah antisipasi penularan virus COVID-19 dari warga sekolah yang bepergian ke luar daerah saat libur kemarin, ia menyebut, secara statistik pihaknya tidak mengetahui.
Namun, tambah dia, kebanyakan siswa yang bersekolah di SMPN 3 Ngamprah merupakan warga asli daerah setempat.
"Kebanyakannya siswa itu penduduk asli sini dan kecenderungan siswa yang berangkat keluar itu sangat minim. Hal itu terlihat dari hari pertama 99 persen hadir," pungkasnya.***(agus satia negara)


Editor : JakaPermana