Pandemi, Transaksi Digital Tumbuh 66,41%

Pandemi memberikan dampak positif terhadap akselerasi transaksi digital. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) melakukan penguatan kebijakan sistem pembayaran guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Pandemi, Transaksi Digital Tumbuh 66,41%
Foto: Syamsuddin Nasoetion

Selain itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juni itu memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day reverse repo rate sebesar 3,50%, suku bunga deposit facility sebesar 2,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%. Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga, serta upaya untuk memperkuat pemulihan ekonomi. 

“BI juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif serta mempercepat digitalisasi sistem pembayaran Indonesia untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut,” ucapnya. 

Secara umum, dia menjelaskan perbaikan perekonomian domestik berlanjut pada triwulan II 2021. Kondisi tersebut tercermin pada berbagai indikator dini pada Mei 2021 yang terus membaik. Indikator konsumsi rumah tangga meningkat sesuai pola musiman hari besar keagamaan nasional seperti penjualan eceran, terutama makanan, minuman dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor. 

Baca Juga : BJB Dukung Pelaku Industri Kosmetika dan Kecantikan

Perbaikan ekonomi domestik juga tercermin pada kinerja indikator lainnya, yaitu ekspektasi konsumen, penjualan online, dan purchasing managers index (PMI) manufaktur yang melanjutkan peningkatan. Dari sisi eksternal, kinerja ekspor terus meningkat, khususnya pada komoditas batu bara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor sejalan kenaikan permintaan mitra dagang utama. Secara spasial, peningkatan ekspor terjadi di seluruh wilayah, terutama Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi-Maluku-Papua. 

Selain itu, perbaikan ekonomi juga tercermin pada kinerja beberapa sektor utama seperti industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi yang terus membaik. Ke depan, pemulihan ekonomi domestik didorong akselerasi perekonomian global, kecepatan vaksinasi, dan penguatan sinergi kebijakan, meskipun dibayangi peningkatan kasus Covid-19 yang muncul pada akhir triwulan II. 
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 tetap sesuai dengan proyeksi BI pada April 2021 yakni pada kisaran 4,1-5,1%,” kata Perry. (Doni Ramdhani)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani