Pandemi, Transaksi Digital Tumbuh 66,41%

Pandemi memberikan dampak positif terhadap akselerasi transaksi digital. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) melakukan penguatan kebijakan sistem pembayaran guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Pandemi, Transaksi Digital Tumbuh 66,41%
Foto: Syamsuddin Nasoetion

INILAH, Bandung - Pandemi memberikan dampak positif terhadap akselerasi transaksi digital. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) melakukan penguatan kebijakan sistem pembayaran guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan pembayaran digital dan akselerasi digital banking. Pertumbuhan tersebut tercermin dari nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2021 sebesar Rp23,7 triliun atau meningkat 57,38% (yoy). 

“Volume transaksi digital banking juga terus tumbuh. Pada Mei 2021 meningkat 56,49% (yoy) mencapai 601,2 juta transaksi dengan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 66,41% (yoy) sebesar Rp3.117,4 triliun,” kata Perry dikutip dari laman resmi bi.go.id, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga : BJB Gelar Bincang Jumat Bisnis Bertema "Komunikasi Efektif Bisnis Produktif"

Dia menuturkan, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit pada Mei 2021 itu pun tumbuh 21,03% (yoy) dengan total Rp689,7 triliun. Hal itu seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 H. 

Guna memperkuat pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital itu, BI mengakselerasi peningkatan transaksi dan perluasan merchant  QRIS bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, asosiasi, dan industri. Sosialisasi dan edukasi QRIS terus diperkuat dan diperluas baik dari sisi supply maupun demand. 

“BI juga terus bersinergi dengan pemerintah guna memperluas elektronifikasi penyaluran bantuan sosial dan transaksi keuangan pemerintahan daerah, serta mendukung kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” ujarnya. 

Baca Juga : Sepuluh Ribu Insan IJK Jabar Ikuti Vaksinasi Massal

Di sisi tunai, Perry menyebutkan uang kartal yang diedarkan pada Mei 2021 mencapai Rp851,3 triliun atau meningkat 6,6% (yoy) sejalan dengan meningkatnya kebutuhan uang kartal pada periode Hari Raya Idulfitri 1442 H. Guna menjaga ketersediaan dan kualitas uang rupiah serta memberikan layanan kas prima di seluruh wilayah Indonesia, BI mendorong efisiensi di dalam distribusi pengedaran uang di daerah 3T, termasuk melalui penguatan kelembagaan kas titipan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani