Kuartal Pertama 2024 Piutang Pembiayaan yang dikelola Adira Finance Tumbuh 24 Persen atau Sebesar Rp 58 Triliun

Adira Finance membukukan kenaikan kenaikan pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru masingmasing sebesar 8,8% dan 5,9% dibandingkan 1Q23 sebesar 8,0% dan 5,0%. Sementara itu, pembiayaan baru meningkat sebesar 3% menjadi Rp10,9 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan

Kuartal Pertama 2024 Piutang Pembiayaan yang dikelola Adira Finance Tumbuh 24 Persen atau Sebesar Rp 58 Triliun

INILAHKORAN,Bandung- Pada awal 2024, ekonomi global menghadapi tantangan akibat ketidakpastian geopolitik serta fluktuasi harga komoditas. Di sisi lain, tingkat inflasi nunjukkan kecenderungan penurunan, namun negara-negara maju masih mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi sehingga memberikan tekanan terhadap pasar keuangan global. 

Menurut proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi global pada 2024 diperkirakan akan stabil sebesar 3,2% atau sama dengan pertumbuhan pada 2023.Sementara itu, pertumbuhan ekonomi domestik tetap solid didukung konsumsi masyarakat dan aktivitas sektor manufaktur yang mulai membaik. 

Baca Juga : Kuartal I 2024, Bank Mandiri Catat Realisasi Kredit Tembus Rp1.435 Triliun

Namun demikian, terdapat ketidakpastian perkembangan ekonomi global yang perlu diwaspadai, terutama di Kawasan Timur Tengah yang dapat berpotensi mempengaruhi stabilitas pasar dan harga energi secara global. Pada Maret 2024, tingkat inflasi tetap terjaga di level 3,05%, sementara nilai tukar Rupiah terdepresiasi 2,8% ytd menjadi Rp15.853/USD. 

Baca Juga : Di Tengah Tantangan Perekonomian, Hingga Triwulan I 2024 Aset bank bjb Tembus Rp202,5 Triliun 

Selain Itu, Bank Indonesia pada April 2024 menaikkan suku bunga BI7DRR sebesar 25bps menjadi 6,25% . Di sepanjang kuartal pertama 2024, industri otomotif dihadapkan pada berbagai tantangan, ditandai dengan penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 15% (y/y) menjadi 231 ribu unit, sementara penjualan sepeda motor baru relatif stabil menjadi 1,5 juta unit.Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun serta suku bunga yang masih tinggi.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti