Jabar Dinilai Paling Serius Dukung Penggunaan Produk Dalam Negeri di Indonesia

Provinsi Jabar dikukuhkan menjadi daerah paling serius dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri di Indonesia.

Jabar Dinilai Paling Serius Dukung Penggunaan Produk Dalam Negeri di Indonesia
Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Heru Kustanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemprov Jabar khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar yang selalu berkomitmen memanfaatkan penggunaan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Provinsi Jabar dikukuhkan menjadi daerah paling serius dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri di Indonesia.

Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Heru Kustanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemprov Jabar khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar yang selalu berkomitmen memanfaatkan penggunaan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan.

"Jabar punya beberapa prestasi salah satunya provinsi dengan belanja P3DN yang cukup besar kami pemerintah dalam peningkatan penggunaan produksi dalam negeri," ujar Heru di sela Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Jawa Barat: Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Konsumen Cerdas Tahun 2024 di Aula Barat dan Aula Timur, Gedung Sate dengan tema Konsumen Cerdas Produk Berkualitas Bangga Buatan Indonesia, Selasa 21 Mei 2024.

Baca Juga : Duh, Kasus TBC di Jabar Tinggi Karena Ini...

Heru mengakui, tahun lalu Pemprov Jabar menjadi daerah paling besar melakukan belanja produk dalam negeri.

Bahkan, Jabar juga sudah mengakselerasi kewajiban yang diamanatkan Presiden Joko Widodo dimana pada 2024 ini target penggunaan produksi dalam negeri dari belanja barang dan modal ditargetkan sekitar 95 persen dari anggaran yang ada di setiap kementerian lembaga BUMN, BUMD.

"Tahun lalu hampir sudah 90, sekian persen jadi sudah dinaikan targetnya tahun lalu kan 90 persenan tahun ini meningkat 95%. Tentu ini harus diimbangi kemampuan dalam negeri kita karena itu dalam kesempatan ini menampilkan perusahaan yang sudah memiliki sertifikat TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Produk mereka bisa dibeli atau wajib dibeli kalau ada TKDN," ucapnya.

Baca Juga : Enggan Melonjak Lagi, Pekan Ini Pemprov Jabar Lakukan Kick Off Germas Cegah DBD

Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Ivan Fithriyanto mengakui hal serupa, dimana tingkat kesadaran konsumen di Jawa Barat juga sudah melebihi provinsi lain bahkan nasional.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani