Pasangan Selingkuh? Energi Cinta Salah Tersalurkan

CINTA pada dimensi kemanusiaan dalam kehidupan rumah tangga adalah modal sekaligus tujuan. Ia menjadi modal karena dengannya kehidupan rumah tangga menjadi nyaman. Seluruh anggota keluarga mendapatkan pemenuhan apresiasi dan kasih sayang. Ini menjadi motivator dan penggerak suami-istri untuk menjalankan fungsi masing-masing dalam berumah tangga. Anak-anak pun akan bersikap dan bertindak sesuai harapan orang tua ketika pasokan cinta memenuhi rongga dada mereka.

Pasangan Selingkuh? Energi Cinta Salah Tersalurkan
Ilustrasi/Net

Pada kisah di atas, sang istri sedang mengingatkan suaminya untuk tidak membuka celah penyaluran energi cinta pada tempat yang salah. Upaya-upaya pencegahan penyaluran energi cinta ke tempat yang salah memang mesti terus dilakukan. Benteng paling kuat adalah benteng pada hati setiap suami dan istri. Akan tetapi ini saja tidak cukup. Suami-istri pun mesti berusaha secara kreatif agar aliran energi cinta itu senantiasa mengalir di antara mereka.

Agar energi cinta ini senantiasa tersalurkan dengan baik, yang pertama kali mesti dilakukan adalah memohon bantuan kekuatan kepada Dia Yang Maha Mencintai. Dengan ini energi cinta menjadi langgeng dan tersalurkan secara benar. Yang kedua, komunikasi verbal harus senantiasa dipelihara. Jangan biarkan cinta terstagnasi dalam kebisuan rumah tangga. Yang ketiga, berikanlah impuls cinta dalam berbagai kesempatan. Impuls ini tak mesti besar. Ibarat dorongan ringan pada ayunan, ia akan terus membuat ayunan bergerak. Dan yang keempat, buatlah inovasi dan variasi dalam interaksi; Interaksi hati, interaksi pikiran maupun interaksi fisik. Manusia itu punya sifat "pembosan". Karenanya suami-istri mesti berlomba menciptakan kesegaran-kesegaran dalam interaksi mereka.

Wa Allahu alamu bish shawwab. [FCC/Aji Junjunan Mustafa]

Baca Juga : Wanita tak Bisa Sembunyikan Kebencian Walau Sesaat

Halaman :


Editor : Bsafaat