Pertama di Jabar, KPU Kab Bogor Gelar Simulasi

KPU Kabupaten Bogor menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun DPD. Hasilnya, untuk pemilihan presiden dimenangkan oleh

Pertama di Jabar, KPU Kab Bogor Gelar Simulasi
KPU Kabupaten Bogor menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Presiden
INILAH, Cibinong - KPU Kabupaten Bogor menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun DPD. Hasilnya, untuk pemilihan presiden dimenangkan oleh pilihan B dengan perolehan 139 suara sementara A memperoleh 78 suara.
 
Hasil simulasi pemilihan suara Pilpres di SDN 2 Nagrak, Desa Nagrak Gunung Putri pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden B dinyatakan menang dengan perolehan 139 suara sementara calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden  B menperoleh 78 suara,” kata Komisioner KPU Kabupaten Bogor Divisi Penerangan dan Media Herry Setiawan kepada wartawan, Sabtu (2/3).
 
Dia menerangkan total  surat suara yang diberikan pada simulasi pemilu kali ini ada 232 suara dengan junlah suara sah 217 dan suara tidak sah sebanyak 15.
 
“Jadi ini hanya simulasi, gambar calon presiden, wakil presiden, anggota legislatif maupun DPD RI berupa siluet, gambar dan nama partai pun diganti dengan nama buah. Ini bukan ke prakiraan hasil pemilu, tetapi lebih cara memilih atau mencoblos yang benar dan sah,” terangnya.
 
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Bogor Yana Nurheryana menuturkan simulasi pemilu serentak yang digelar oleh KPU Kabupaten Bogor menjadi yang pertama  se-Jawa Barat 
 
“Meskipun tanpa dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Bogor, simulasi tetap digelar untuk mendapatkan sejumlah fakta sebagai evaluasi kesiapan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan KPU,” tutur Yana.
 
Dia menambahkan simulasi pemilu serentak ini berjalan sukses tanpa ekses dan kami telah mencatat sejumlah kendala teknis pelaksanaan dan kelebihan yang akan menjadi bahan monitoring evaluasi (Monev).
 
“Alhamdulillah simulasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pemilu  serentak 2019 di daerah perbatasan ini  terbilang sukses tanpa ekses. Selain itu kami menemukan fakta bahwa paling cepat proses pemungutan suara perlu waktu 3,5 menit sementara paling lama dari kalangan lansia 14 menit,” tambahnya.
 
Yana melanjutkan dari simulasi pemungutan suara ditemukan fakta bahwa petugas KPPS belum tahu formulir-formulir yang tersedia di dalam sampul, tidak memisahkan pendaftar ulang laki-laki dan perempuan, tidak mengisi daftar hadir pemilih DPTb, dan mengisi formulir-formulir yang telah disiapkan.
 
“Dari simulasi ini, KPU Bogor juga ingin mengetahui tatacara membuka kotak suara yang tersegel sampai dengan mengisi formulir baik di model C berita acara,  C1 sertifikat, C2 keberatan, C1 plano, C7 DPTb dan total formulir ada 29 lembar,” lanjut Yana.


Editor : inilahkoran