RDP Komisi VIII DPR-Baznas, Kang Ace Kritik Penyaluran Bantuan Tak Tepat Sasaran

Komisi VIII DPR RI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RPD), Senin (27/5/2024). Dalam RPD itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily atau Kang Ace, mengkritik penyaluran bantuan Baznas lebih banyak di Jakarta dibanding daerah yang membutuhkan.

RDP Komisi VIII DPR-Baznas, Kang Ace Kritik Penyaluran Bantuan Tak Tepat Sasaran
Komisi VIII DPR RI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RPD), Senin (27/5/2024). Dalam RPD itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily atau Kang Ace, mengkritik penyaluran bantuan Baznas lebih banyak di Jakarta dibanding daerah yang membutuhkan.

INILAHKORAN, Bandung - Komisi VIII DPR RI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RPD), Senin (27/5/2024). Dalam RPD itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily atau Kang Ace, mengkritik penyaluran bantuan Baznas lebih banyak di Jakarta dibanding daerah yang membutuhkan.

Kang Ace mengatakan, capaian Baznas perlu diapresiasi atas pengumpulan dan proses penyaluran zakat, infak, dan sedekah yang lebih baik dan tinggi nilainya. Namun, terkait pengumpulan zakat, infak, dan sedekah, perlu lebih ditingkatkan.

Karena, kata Kang Ace, Rp327 triliun potensi zakat di Indonesia harus dioptimalkan dalam konteks bagaimana publik atau umat Islam memberikan kepercayaan kepada lembaga Baznas maupun yang lain untuk mempercayakan zakat, infak, dan sedakah kepada lembaga filantropi ini.

Baca Juga : Masyarakat Siap Bantu Pemerintah Tangkal dan Cegah Penyebaran Berita Hoax di Pilkada Serentak 2024

"Per hari ini, total zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul baru Rp37 triliun. Sedangkan Baznas, Rp880 miliar. Jadi tentu dengan capaian ini, kita semua harus sama-sama mendorong Baznas dan lembaga lainnya, menjadi lembagai filantropi terpercaya," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR.

Kang Ace, menyatakan, Indonesia dikenal sebagai negara berpenduduk paling dermawan di dunia. Tentu ini menjadi potensi yang harus dioptimalkan. Namun diingatkan kepada semua, bahwa Baznas dengan zakat, infak, dan sedekahnya, itu bukan negara.

Dalam pengertian, ujar Kang Ace, jangan tugas-tugas negara yang telah mendapatkan alokasi anggaran cukup besar, Rp448 triliun untuk bantuan sosial, perlindungan sosial, beasiswa KIP, PIP, dan subsidi sosial lain, juga dilakukan oleh Baznas.

Baca Juga : Pertamina Goes To Campus 2024 Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

"Zakat menurut saya salah satu potensi yang di luar negara itu. Karenanya, koordinasi antara berbagai program pemerintah dengan yang menjadi bagian dari 8 program prioritas Baznas itu yang tidak boleh diganggu," ujar Kang Ace.

Halaman :


Editor : JakaPermana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1C
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.