Relokasi Warga Kampung Curug Bojong Koneng yang Terdampak Pergeseran Tanah, Lahannya dari Fasos Fasum Sentul City 

Pemkab Bogor mempertimbangkan opsi relokasi korban bencana pergeseran tanah di Kampung Curug Bojong Koneng, Babakan Madang. Rencananya, lahan merupakan fasum fasos Sentul City.

Relokasi Warga Kampung Curug Bojong Koneng yang Terdampak Pergeseran Tanah, Lahannya dari Fasos Fasum Sentul City 
Camat Babakan Madang Raden Makmun Nawawi menjelaskan, jajarannya dibantu Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP), Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD), dan PT Sentul City Tbk akan mencarikan calon lahan relokasi warga Kampung Curug Bojong Koneng. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Pemkab Bogor mempertimbangkan opsi relokasi korban bencana pergeseran tanah di Kampung Curug Bojong Koneng, Babakan Madang. Rencananya, lahan merupakan fasum fasos Sentul City.

Camat Babakan Madang Raden Makmun Nawawi menjelaskan, jajarannya dibantu Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP), Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD), dan PT Sentul City Tbk akan mencarikan calon lahan relokasi warga Kampung Curug Bojong Koneng.

"Untuk korban terdampak pergeseran tanah di Kampung Curug Bojong Koneng, kami akan mencari lahan relokasi. Kami akan mendata kebutuhan dan ketersediaan lahan fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum) PT Sentul City Tbk yang akan diserahkan ke Pemkab Bogor," kata Raden Makmun, Minggu 18 September 2022.

Baca Juga : Polisi Ringkus Belasan Pelaku Tawuran Berdarah Jalan Roda, Enam Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Terlebih, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebutkan, opsi relokasi itu dilakukan apabila ada rekomendasi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menerangkan Kampung Curug Bojong Koneng tidak layak menjadi pemukiman.

"Saat ini langkah tanggap daruratnya kami mengevakuasi dulu para korban bencana pergeseran tanah, ke depan, kami akan mengundang tim mitigasi dari Badan Geologi maupun yang lainnya. Supaya tanah-tanah di Bumi Tegar Beriman yang masuk ke dalam zona merah atau rawan bencana alam tidak dihuni," kata Iwan.

Dia menuturkan, kontur tanah di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang itu hampir sama dengan di Desa Hambalang, Citeureup. Dimana di kedalaman tanahnya terdapat ada batuan lempung.

Baca Juga : Urai Kemacetan di Jalan Transyogi, Mulai Besok Ada Uji Rekayasa Lalin

"Dengan adanya batuan lempung maka daya serap air berkurang, akibatnya ketika hujan dengan curah yang tinggi bisa atau pasti terjadi pergeseran tanah. Untuk bantuan lainnya, secara bertahap akan kami salurkan," tutur Iwan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani