RPJMD Bakal Direvisi, Ini Upaya Distanhorbun Meningkatkan Ketahanan Pangan

Pemkab Bogor akan merevisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor seiring sudah direvisinya RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2021-2023.

RPJMD Bakal Direvisi, Ini Upaya Distanhorbun Meningkatkan Ketahanan Pangan
istimewa
INILAH, Bogor-Pemkab Bogor akan merevisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor seiring sudah direvisinya RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2021-2023.
 
 
 
Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor pun akan mengajukan beberapa program kerja seperti peningkatan produktivitas demi menjaga ketahanan pangan.
 
 
 
"Kami akan mengajukan beberapa progam peningkatan produktivitas pertanian, holtikultura dan perkebunan demi ketahana  pangan Kabupaten Bogor du saat pandemi wabah virus corona (Covid 19)," ujar Kepala Distanhorbun Siti Nuriyanti kepada wartawan, Minggu, (7/3).
 
 
 
Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan, ia optimis bisa meningkatkan produksi pertanian, holtikultura dan perkebunan walaupun luas area sawah tidak bertambah bahkan cenderung berkurang
 
 
 
"Walaupun luas area sawah tidak bertambah bahkan cenderung berkurang kami akan benar-benar 'mengawal' petani seperti ketersediaan pupuk, pengontrilan hama, cukupnya debit air dan lainnya hingga prodiktivitas pertanian, holtikulturan dan perkebunan ada peningkatan," sambungnya.
 
 
 
Nuriyanti menuturkan selain kopi, komoditi unggulan lain  dari Kabupaten Bogor yaitu porang, buah manggis, cengkeh, beras, ubi jalar hingga tanaman hias  dimana beberapa komoditi tersebut sudah diekspor ke Negara Singapura, Tiongkok, Jepang dan negara Benua Asia lainnya.
 
 
 
"Luas kebun kopi, porang, ubi jalar dan manggis terus bertambah hingga dengan subsidi bibitnya Kabupaten Bogor bisa meningkatkan jumlah ekspor komoditi diatas," tutur Nuriyanti.
 
 
 
Ia menjelaskan selain dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tingkat II dan Tingkat I, upaya peningkatan ketahanan pangan diatas juga dibantu Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
 
 
 
"Distanhorbun terutama gabungan kelompok petani (Gapoktan) mendapatkan alokasi anggaran mulai dari bibit, pupuk, jalan produksi, alat atau mesin pertanian, balai karantina tanaman hingga pembangunan  insfrastruktur perairannya. Selain itu,  dari segi penyuluh pertanian juga ada tambahan personil yang dilakukan oleh Pemkab Bogor," jelasnya.
 
 
 
Info yang dihimpun Inilah, pada Tahun 2021 Pemprov Jawa Barat mengalokasi anggaran sebesar Rp 53,7 miliar untuk pembangunan jalan ruas Cigudeg - Kiarasari - Cisangku dengan bantuan anggaran sebesar Rp 28,7 miliar dan ruas jalan Kiarabeha - Pasirmadang - Cileuksa sebesar Rp 25 miliar yang pada awal Tahun 2020 lalu rusak karena bencana alam longsor dan banjir bandang.
 
 
 
lalu ada bantuan untuk pengembangan kopi robusta dan desa wisata kopi di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjungsari sebesar Rp 2,5 miliar sisanya dan untuk kegiatan TNI membangun desa di Kecamatan Tenjo dan Kecamat  Cigudeg, Pemprov Jawa Barat mengalokasikan dana  sebesar 385jt.
 
 
 
Dana atau anggaran dari APBD Tingkat I tersebut diharapkan biea mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi di Bumi Tegar Beriman. (Reza Zurifwan)
 
 


Editor : JakaPermana