Samsat Subang Berkomitmen Pelayanan Semakin Mendekati Masyarakat

Membayar membayar pajak kendaraan tahunan masih dianggap terlalu berbelit bagi sebagian masyarakat. Pasalnya, meski sudah ada layanan Samsat Online, pemilik kendaraan masih tetap harus datang ke Samsat untuk mengambil bukti pembayaran.

Samsat Subang Berkomitmen Pelayanan Semakin Mendekati Masyarakat

Dilatarbelakangi hal itu, P3D Subang lanjut Lovita sebagai kantor pelayanan andalan masyarakat hadir memberikan solusi bagi permasalahan tersebut. Solusi tersebut salah satunya diberikan melalui program  e-Samsat.

Dikatakannya, e-Samsat merupakan sarana pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) yang dapat diakses tanpa harus ke kantor pajak. Bisa melalui layanan perbankan, ATM, e-wallet, e-commerce  ataupun gerai swalayan dan channel Payment Point Online Bank (PPOB) lainnya.

"Untuk menjangkau pelayanan pajak daerah di pelosok desa, P3D Subang terus berinovasi dalam memudahkan pelayanan bagi warga masyarakat wajib pajak kendaraan bermotor. Saat ini P3D Subang tengah mengoptimasi  BUMDes desa-desa di Subang, yang nantinya bisa menjadi konter pembayaran pajak kendaraan bermotor. Sehingga masyarakat desa tak perlu lagi pergi ke Samsat dan lebih memudahkan bagi warga masyarakat desa yang belum terbiasa dengan pembayaran pajak melalui online sistem," ujarnya.

Baca Juga : Garut Butuh Pabrik Pakan untuk Menekan Harga Telur Ayam

Menurut Lovita, BUMDes sengaja dipilih untuk pemberian kemudahan layanan ini, karena BUMDes ada di setiap desa. Mereka juga memiliki informasi siapa saja yang punya kendaraan, siapa saja yang belum bayar pajak, sehingga akan lebih mudah termonitor.

"Sekaligus upaya ini digalakkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Karena BUMDes tentunya akan mendapat keuntungan dalam setiap transaksi yang dilakukan. Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyak warga desa yang memiliki kendaraan sudah lama mereka tidak mau membayar pajak," imbuh Lovita.

"Alasannya bermacam macam. Ada yang beralasan bahwa kendaraannya hanya dipakai ke sawah dan tidak dibawa ke jalan raya. Kemudian juga karena tahunnya sudah lama, sehingga tunggakan membengkak pendapatan pas-pasan sehingga tidak membayar pajak. Karena itu P3D Subang bermitra dengan Pemkab Subang dan mitra BJB mencoba mendekatkan layanan baik PKB maupun PBB," imbuhnya.

Ditambahkan Lovita, dengan lebih mudah, mereka akan memilih untuk tidak terlambat membayar pajak. Cara kolaboratif ini  akan bisa mengurangi kerumunan di Samsat Induk, dan tentu saja untuk mewujudkan  optimalisasi serapan pendapatan dalam rangka  mendukung program-program kesejahteraan pemerintah daerah.


Editor : Ghiok Riswoto