Shin Tae Yong dan Hilangnya Harmonisasi

HARMONI adalah kunci. PSSI perlu belajar dari kisah sukses Roberto Mancini. Kisruh dalam penanganan tim nasional takkan berbuah apa-apa.

Shin Tae Yong dan Hilangnya Harmonisasi

Belum apa-apa, dia sudah bersitegang dengan Indra Sjafri, sosok yang ditempatkan PSSI sebagai asistennya. Hal-hal kecil menjadi pemicu keributan di antara keduanya. PSSI mengalah dan kemudian menarik Indra Sjafri menjadi Direktur Teknik.

Shin Tae Yong berdalih soal profesional saat meminta PSSI mendepak Indra Sjafri. Padahal, dalam beberapa langkah berikutnya, sikap unprofessional juga tak jauh dari dirinya. Termasuk pernyataan-pernyataannya yang kerap menusuk harga diri PSSI kepada media-media di Korea Selatan.

Salah satunya ketika dia menyerang PSSI yang dia nilai tak mendukung programnya. Ia maunya Timnas U-19 berlatih di Korea Selatan, tetapi PSSI tak bisa memenuhi.

Baca Juga : Ini Dia, Biodata dan Sepak Terjang Yusuf Demir, Debutan Asing Termuda di Barca Setelah Messi

Tidak hanya itu, Shin Tae Yong kemudian juga ditinggalkan para asisten pelatihnya. Padahal, mereka adalah orang-orang yang dia pilih sendiri. Asistennya, sebagaimana juga Shin Tae Yong, adalah orang-orang Korea Selatan. Dan, satu-persatu meninggalkannya.

Awalnya asisten pelatih Gong Oh Kyun di akhir 2020. Lalu, yang menyesakkan, tiga lainnya menyusul mundur pada Agustus 2021. Mereka adalah Kim Hae Won, Lee Jae Hong, dan Kim Woo Jae.

Alasan mereka personal. Tapi, patut diduga, jika empat asisten mundur membantu pelatih kepala, sesungguhnya ada persoalan di sana. Hanya, tak sampai mencuat ke ranah publik saja.

Maka, patut ditengarai, di dalam tim yang dipimpin Shin Tae Yong sendiri sebenarnya ada masalah. Shin Tae Yong gagal mengatasinya.


Editor : Zulfirman