Shin Tae Yong dan Hilangnya Harmonisasi

HARMONI adalah kunci. PSSI perlu belajar dari kisah sukses Roberto Mancini. Kisruh dalam penanganan tim nasional takkan berbuah apa-apa.

Shin Tae Yong dan Hilangnya Harmonisasi

Apa imbasnya? Tentu saja pada performa tim yang dia tangani. Sejauh ini, kita tak melihat performa yang menjanjikan dari tim nasional sejak ditangani Shin Tae Yong. Fakta dan data bisa membuktikannya.

Dalam tiga pertandingan tersisa Pra Piala Dunia 2022, Indonesia menelan dua kekalahan dan sekali imbang. Sebelum itu, Timnas Indonesia juga takluk dua kali dalam dua pertandingan uji coba di Uni Emirat Arab.

Di tim berbasis usia, penampilan tim nasional juga belum begitu mengesankan. Sebab apa? Mereka belum teruji. Yang dijalani tim U-19, misalnya, hanya melakukan uji coba menyerupai latih tanding selama berbulan-bulan berlatih di Kroasia.

Apa yang dilakukan Shin Tae Yong terhadap timnas U-19, jika kita mau jujur, tak lebih baik dibanding saat Indra Sjafri membangun timnya. Indra mencari pemain, menyatukannya, dan melahirkan bintang-bintang baru. Prestasi yang dicapai tim U-19 binaan Indra Sjafri juga menorehkan prestasi yang mengesankan dengan gaya permainan yang membanggakan.

Pun di tim nasional senior, apa yang ditunjukkan Tim Merah Putih pun, setidaknya masih jauh dari ekspektasi yang sempat dia lontarkan. Dari sisi gaya bermain, permainan mengandalkan kekuatan fisik dengan umpan-umpan cepat ke depan khas Korea Selatan, bagi sebagian publik tak lebih baik ketimbang gaya permainan membangun serangan dari bawah yang dikembangkan pelatih sebelumnya, Luis Milla.

Shin Tae Yong memang pelatih dengan reputasi lumayan. Dia pernah membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjadi juara Liga Champions Asia. Dia juga pernah membawa Korea Selatan untuk pertama kalinya mengalahkan Jerman di Piala Dunia.

Tapi, itu saja tidak cukup. Jika dia gagal membangun harmonisasi di dalam tim, termasuk dengan PSSI, maka akan sulit mengharapkan dia menghadirkan prestasi seperti yang dia janjikan pada 2019 lalu.


Editor : Zulfirman